Foto Foto Langka Kekuatan Kapal Perang ALRI Jaman Dulu – HobbyMiliter.com. Di era tahun 1960-an, dalam rangka persiapan perang Trikora, pemerintah Indonesia melakukan pembelian kapal kapal perang dari berbagai negara. Antara lain Korvet dan Fregat yang dibeli baru gress dari Italia, Kapal Cepat Torpedo yang dibeli dari Jerman Barat, kapal kapal pendarat amfibi yang akan menjadi kekuatan utama pendaratan pasukan di Irian yang dibeli dari Amerika Serikat, kapal kapal patroli pantai yang juga dibeli dari Amerika Serikat dan segerombolan besar kapal perang dari Uni Soviet yang sebagian dibeli dalam kondisi bekas pakai.
Semuanya tentu saja dibeli dengan metode hutang antar negara karena kondisi keuangan Indonesia yang sedang minim, mengingat masih negara baru dan baru saja survive dari berbagai pemberontakan di era 50-an yang menguras biaya. Akibatnya, pada tahun 60-an pun rakyat dikisahkan sampai harus antri bulgur, makanan yang lebih murah dari beras. Entah bagaimana bentuknya, ayahanda penulis yang pernah merasakan antri bulgur tidak pernah memfotonya. Maklum, kamera waktu itu hanya dimiliki oleh kaum yang sangat amat kaya raya.
Foto foto berikut merupakan foto dokumentasi sebuah latihan militer yang melibatkan kapal kapal perang Angkatan Laut Republik Indonesia di tahun 1971. Di tahun 1971 ini, yang merupakan era awal awal pemerintahan Presiden Suharto dengan Orde Barunya, ternyata alutsista buatan Soviet masih bisa digunakan. Tampak dalam dokumentasi berbagai kapal perang buatan Soviet berperan dalam manuver manuver di tengah laut dalam latihan ini.
Foto pertama merupakan Kapal Cepat Rudal kelas Komar. Dibanding dengan KCR jaman now, seperti KCR 40M maupun KCR 60M, jelas KCR Komar memiliki kecepatan ‘yang sesungguhnya’. Dengan lunas dan body yang terbuat dari kayu, KCR kelas Komar mampu dikebut hingga 44 Knot. Bandingkan dengan KCR 60M yang hanya bisa maksimal 28 Knot saja.
Di ALRI, kapal cepat rudal ini dikenal sebagai kelas Kelap Lintah, dengan kapal pertama dinamai RI Kelap Lintah. Pemerintah Indonesia membeli 12 kapal cepat rudal ini, dengan 6 kapal terbuat dari kayu dan 6 kapal terbuat dari metal. 1 kapal, KRI Hardadedali tenggelam pada tahun 1976 karena menabrak debris sampah laut ketika sedang melakukan high speed run.