Daftar Rudal Balistik Rusia, Dari Rudal Scud Sampai Rudal Sarmat – HobbyMiliter.com. Sebagai pewaris utama dari negara Uni Soviet yang sudah bubar, Rusia memperoleh sebagian besar teknologi rudal Uni Soviet bersama senjata senjata nuklirnya. Sedangkan tiga negara pewaris senjata nuklir Uni Soviet lainnya, Ukraina, Kazakstan dan Belarus, dipaksa menyerahkan (atau menghancurkan) senjata nuklirnya ke Rusia dengan imbalan keamanan dan kredit pembangunan dari Rusia dan Amerika lalu bergabung ke perjanjian NPT.
Sebagai pemilik sebagian besar teknologi militer Soviet, Rusia merupakan pemilik inventori terbesar rudal balistik dan rudal jelajah di dunia. Rusia, setelah berhasil berjuang memperbaiki ekonominya yang morat marit sepeninggal Uni Soviet, tetap meneruskan pengembangan berbagai teknologi rudalnya dari segala tipe. Dan pasukan roket strategis Rusia tetap menjadi elemen terpenting dalam setiap strategi militer global Rusia.
Rudal rudal Rusia memiliki tugas dan misi yang beragam. Mulai dari rudal yang memiliki tugas melakukan strategi anti akses/area denial dalam konflik lokal berskala kecil hingga rudal strategis yang bertugas membuat kiamat lawannya di seberang benua.
Program modernisasi pasukan roket strategisnya tetap dilakukan dengan perkembangan yang maju secara signifikan. Rusia sepeninggal Soviet, memensiunkan banyak rudal lawasnya dan mengembangkan generasi baru rudal balistik untuk mempertahankan kemampuannya sebagai salah satu negara bersenjata nuklir. Selain itu Rusia juga mengembangkan rudal jelajah baru yang jauh lebih presisi dari teknologi yang dikembangkan Soviet, mendekati kemampuan rudal balistik buatan rival utamanya.
Di halaman berikut kita akan mengenal jenis jenis rudal balistik Rusia. Daftar ini tidaklah lengkap dan akan selalu dilengkapi dan diperbaharui jika ada perkembangan di masa depan.
Rudal Scud Rusia (SS-1)
Rudal Scud (SS-1) merupakan rudal balistik regional jarak pendek yang dikembangkan oleh Uni Soviet pada masa perang dingin. Saat ini, ribuan rudal Scud sudah pensiun dan didaur ulang oleh Rusia. Walaupun begitu, rudal Scud masih menjadi senjata bagi banyak negara lain yang membelinya dari Uni Soviet. Bahkan kemudian mengembangkan industri roket strategisnya berdasarkan reverse engineering dari rudal Scud ini.
Rudal Scud ini mulai terkenal pada saat perang Irak Iran. Masing masing negara punya cukup banyak Scud. Irak memperolehnya secara langsung dari Uni Soviet dan Iran memperolehnya sebagai hasil operasi intelijen di Libya (dan kemudian Korea Utara). Pada tanggal 29 Februari hingga 20 April 1988, Irak meluncurkan 189 rudal Al Hussein (Rudal Scud yang sudah di upgrade sendiri) ke Iran, dimana 135 berhasil mendarat di Teheran.
Dan sebagai balasannya Iran meluncurkan 80-an rudal Hwasong 5 (Rudal Scud yang sudah di upgrade oleh Korea Utara) yang kemudian mendarat dengan sukses di Bagdad. Periode ini dikenal sebagai Scud Duel alias War of The Cities.
Versi asli Soviet dari rudal Scud ini memiliki jarak jangkau sekitar 180 kilometer dengan akurasi sekitar 3 kilometer dan dikenal sebagai Scud A. Akurasi 3 kilometer artinya, jika diluncurkan ke suatu target, maka bisa saja mendaratnya melenceng dalam radius 3 km dari target. Versi terakhir dari rudal Scud original, yaitu Scud D memiliki jarak jangkau 700 kilometer dengan akurasi sekitar 50 meter.
Pada saat Soviet bubar, Rusia menerima sekitar 300 kendaraan peluncur rudal Scud dari Soviet dan ribuan stok rudalnya. Nama “Scud” sendiri adalah kode NATO untuk rudal dengan kode asli Soviet R-11 (versi awal) dan R-17 (versi selanjutnya) ini.
Spesifikasi Rudal Scud
Tinggi : 11.25 meter
Diameter : 0.88 meter
Bahan Bakar : Liquid,
Hulu Ledak : Tunggal; nuklir (5 – 80 KT), Kimia dan konvensional (985 Kg).
Jarak Jangkau : 180 Km (Scud A), 300 Km (Scud B), 600 Km (Scud C) dan 700 Km (Scud D)
Rudal Scarab Rusia (SS-21)
Rudal SS-21 Scarab ini memiliki kode asli Soviet OTR-21 Tochka atau 9K79. Sejatinya, rudal balistik Rusia ini adalah rudal balistik regional jarak pendek pengganti SS-1 Scud. Rudal ini diluncurkan dari kendaraan peluncur rudal sehingga bisa bergerak mobile dan bisa lebih survive dari serangan dadakan musuh serta bisa digelar dengan cepat sebagai kekuatan rudal balistik taktis bersama aset darat lainnya.
Rudal balistik Rusia SS-21 Scarab ini didesain untuk melakukan serangan taktis berpresisi tinggi pada target target taktis lawan seperti control post, jembatan, fasilitas penyimpanan, konsentrasi pasukan dan pangkalan udara.
Pasukan yang dipersenjatai rudal balistik Rusia SS-21 Scarab ini digelar dalam kesatuan setingkat brigade. Biasanya satu brigade SS-21 Scarab memiliki 18 kendaraan peluncur dengan kemampuan berenang sungai (amfibi terbatas), dimana setiap peluncur memiliki 1 rudal siap tembak dan 2 rudal cadangan dalam kendaraan pengangkut. Sehingga satu Brigade total memiliki kekuatan 54 rudal.
Knapa amerika ngak brani infansi rusia..kan ada rudal sarmar sm scud..dulu irak di infansi,gara gara ada rudal scud..dll..kalo rusia mungkin lawan se imbang..bg america
Scud sebenarnya hanya ada dua versi resmi R-11 atau “Scud A” dan R-17 atau “Scud B”. Tapi sistem indeks dari Soviet kadang membingungkan, kayak Scud B ini, misilnya disebut 9P117 tapi sistemnya lengkap (dari kendaraan peluncur, misil, kendaraan pengangkut bahan bakar dan oxidizer, survei, komando sampai kendaraan meteorologi) disebut 9K72 “Elbrus”. Penamaan Scud A, B, C dan D bukan nama resmi. Yang ada hanya dua di atas. Entah mau varian yang bisa diangkut heli 9K73 (R-17V) sampai versi paling akhir 9K720 (9P117-VTO “Aerofon” misilnya) tetap masuk keluarga “Scud B”. Sisanya yang C dan D ya bisa bisanya saja Pentagon ato pers yang bikin nama.
Circular Error Probability/Probable adalah standar ukuran akurasi senjata balistik (umumnya) menuju sasaran. Kalo dikatakan CEP 3 km artinya, misal, dari 10 rudal ditembakkan, 5 masuk dalam area 3 km itu dan sisanya nyasar entah ke mana ato apa, pokoknya gak sampek sasaran.
Bismillah cuma berharap agar TNI.AU,TNI,AD,TNI.AL punya rudal canggih seperti rudal R17v,rudal Neptune Ukraine,rudal kali br,rudal buk m.3 terbaru dan tzircon