Pemasangan artileri berat pada gerbong kereta pertama kali diusulkan oleh Warga Rusia, Gustav Kori pada tahun 1847, dan pertama kali digunakan dalam pertempuran Perang Saudara Amerika.
Ketika Perang Dunia I dimulai, Perancis dan Jerman memasang meriam angkatan laut dan meriam kluster mereka secara khusus untuk dikerahkan ke garis depan melalui rel
Setelah tepat diposisi, meriam tersebut (railways gun) dipasang pada track setengah lingkaran yang dibangun secara khusus untuk memungkinkan menunjuk ke arah target.
Dalam Perang Dunia II, Jerman membuat meriam Schwerer Gustav dengan ukurannya yang benar-benar besar, sehingga bisa menembakkan peluru 31-inci, tujuh ton shells dan dapat mencapai target hingga 30 mil.
Persenjataan ini sangat mahal dan sangat rentan terhadap serangan udara, setelah Perang Dunia II mereka dihapuskan dan digantikan oleh pesawat pembom dan surface-to-surface missile launchers.
Foto-foto berikut menceritakan sejarah beberapa meriam-meriam besar (Railways Guns) yang pernah dibuat dan dipakai dalam pertempuran, dari pertama digunakan oleh pasukan Konfederasi dalam Perang Saudara Amerika, mulai perang dunia ke 1 hingga perang dunia ke 2