Radio Compass, Penuntun Navigasi Pesawat Terbang – HobbyMiliter.com – Puluhan tahun, penuntun arah atau posisi pesawat menjadi instrumen navigasi yang paling vital bagi sebuah pesawat terbang. Pesawat biasa memiliki dua jenis kompas, yakni magnetic compass dan radio compass. Keduanya begitu populer, terutama sebelum piranti Global Positioning System (GPS) yang keseluruhannya mengandalkan satelit militer Amerika bisa dibeli oleh kalangan non-militer.
Tak terbayangkan memang sebuah pesawat tanpa peralatan navigasi. Itu sebabnya, di antara lebih dari 70 instrumen yang terpampang di kokpit, magnetic compass dan radio compass telah menjadi alat bantu navigasi (navigation aid) yang paling sering dilihat. Maksudnya jelas, yakni agar arah penerbangan tidak melenceng.
Kedua jenis compass punya kelemahan, sehingga keduanya selalu saling mendukung dalam membantu penerbang menentukan posisi dan arah. Ketika pada titik-titik tertentu magnetic compass tak mampu menunjukkan arah yang pasti, penerbang akan mengecek radio compass mengingat penunjuk arahnya telah diset secara internasional. Penunjuk arahnya tak lain adalah pemancar gelombang radio yang telah tersebar rapat hampir di semua pelosok dunia.
Hingga kini ada empat pemancar penunjuk arah radio compass yang telah distandarisasi secara intemasional. Keempat pemancar ini, adalah: Automatic Direction Finder (ADF), Non Directional Beacon (NDB), Very Omni Range (VOR) dan Instrumen Landing System (ILS). Sebagai pemancar yang dipasang di darat, NDB akan memancarkan gelombang radio yang kemudian diterima ADF yang terpasang di pesawat.