Sejarah Rudal AIM-9 Sidewinder – HobbyMiliter.com – Pada tanggal 11 September 1953, bertempat di Naval Ordinance Test Station China Lake, US Navy mengetes rudal experimental Philco/General Electric XAAM-N-7 “Sidewinder”. Rudal udara ke udara berjenis pencari panas ini membukukan hit pertama dengan menghancurkan sebuah drone yang dimodifikasi dari Grumman F6F-5K Hellcat. Jaman itu, Amerika sudah bisa merubah pesawat tua menjadi drone sasaran tembak agar pilot merasakan bagaimana “membunuh” sasaran diudara secara sungguhan. Rudal Sidewinder kemudian di redesignasi kodenya menjadi rudal AIM-9 Sidewinder, dan kemudian menjadi senjata utama pesawat tempur blok barat selama lebih dari 50 tahun.

BACA JUGA :  Koalisi AS Siap Lancarkan Operasi Pembebasan Raqqa dari Tangan ISIS
Drone yang dimodifikasi dari Grumman F6F-5K Hellcat. Drone inilah yang menjadi korban pertama dari SideWinder di tanggal 11 September 1953
Drone yang dimodifikasi dari Grumman F6F-5K Hellcat. Drone inilah yang menjadi korban pertama dari SideWinder di tanggal 11 September 1953

Rudal AIM-9 SideWinder adalah rudal berkecepatan Mach 2.5+, dilengkapi dengan seeker inframerah penjejak panas yang mampu men-track jejak panas dari pesawat target. Drone Hellcat yang menjadi korban pertama rudal tersebut dipasangi flare di wingtipnya, mensimulasikan panas pancaran mesin jet pesawat musuh, sehingga bisa diincar oleh rudal eksperimental tersebut. Saat itu SideWinder memiliki panjang 3 meter, berdiameter 12,7 centimeter dan memiliki berat total 85 Kilo gram. Rudal tersebut dilengkapi dengan bahan peledak berjenis proximity fuse seberat 9.4 Kilogram.

BACA JUGA :  Video MiG-29: Manuver Take-Off Vertikal Yang Dasyat
Korban pertama SideWinder. Nampak rudal meledak disamping target.
Korban pertama SideWinder. Nampak rudal meledak disamping target.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here