HobbyMiliter.com – Beberapa waktu lalu dunia antusias militer di Indonesia sempat dihebohkan dengan kedatangan kendaraan tempur Infantry Fghting Vehicle atau IFV Marder. Kendaraan tempur ini dibeli dari Jerman bersamaan dengan 103 unit Main Battle Tank Leopard 2A4 dan Leopard 2A4 RI. Kedua jenis kendaraan tempur ini kemudian langsung di ikut sertakan dalam latihan – latihan yang diadakan oleh TNI Angkatan Darat.
Namun ada satu hal yang dapat kita cermati sebagai bahan diskusi, yakni khusus untuk Marder, ditempatkan dalam 2 kesatuan yang berbeda dalam tubuh TNI AD. Sebagian unit IFV Marder ditempatkan di Batalyon Infanteri Mekanis, sedangkan sebagian yang lain masuk dalam Batalyon Kavaleri. Hal ini rupanya cukup mempengaruhi prefiks penyebutan nya di kalangan antusias militer Indonesia. Bagi orang awam, tentu setiap jenis kendaraan tempur bersenjata dalam tubuh TNI yang digerakkan oleh roda rantai dapat disebut Tank. Tapi, kalangan antusias militer Indonesia sampai saat ini masih ramai memperdebatkan sebutan yang pas bagi IFV ini, apakah disebut Panser, atau Tank. Artikel ini akan sedikit mengulas tentang penyebutan Marder tersebut.
Sekilas Spesifikasi Marder
Marder merupakan Infantry Fighting Vehicle atau IFV yang dibuat oleh Rheinmetall Landsysteme. Kendaraan tempur ini diperkenalkan di Angkatan Bersenjata Jerman Barat (Bundeswehr) pada medio 1970-an. Kendaraan ini ditenagai mesin diesel MTU MB 833 Ea-500 dengan daya setara 591 tenaga kuda. Dipersenjatai dengan senjata utama berupa kanon Rheinmetall Mk20 Rh202 kaliber 20 milimeter, serta sepucuk senapan mesin MG3 kaliber 7.62 milimeter, menjadikan Marder cukup efisien untuk menjadi “Taksi Tempur” dengan senjata bela diri bagi pasukan infanteri mekanis. Kemudian pada rentang tahun 1975 hingga 1979, di integrasikan senjata yang lebih besar daya hancurnya, yakni rudal anti-tank Milan ATGM pada kendaraan tempur ini. Dengan dimensi panjang 6,39 meter, lebar 3,24 meter, tinggi 2,98 meter, Marder dapat menampung sebanyak 7 hingga 12 orang pasukan infanteri.