Hobbymiliter.com – Turki mengatakan bahwa tentaranya tetap akan ditempatkan di Irak meskipun mendapat tentangan keras dari Baghdad yang sedang mempersiapkan diri untuk melakukan operasi besar-besaran untuk merebut kota Mosul dari tangan ISIS.
Baghdad menuduh Ankara telah “bermain api” dan meningkatkan risiko terjadinya perang regional karena tetap menempatkan personilnya di wilayah Irak. Mereka juga meminta diadakannya sesi pertemuan darurat di Dewan Keamanan PBB untuk membahas sengketa tersebut, supaya ambisi untuk merebut Mosul tidak terganggu.
“Kami tidak peduli soal apapun yang dikeluarkan oleh mulut pemerintah Irak di Baghdad. Turki akan tetap hadir disana untuk melawan Daesh (ISIS), dan untuk mencegah perubahan komposisi demografi penduduk disana,” kata Perdana Menteri Turki Binali Yildirim.
Berdasarkan laporan media Turki, saat ini diperkirakan ada 2000 pasukan yang berjaga di wilayah Irak, dimana 500 diantaranya ditempatkan di kamp Bashiqa di Irak utara. Mereka diberi tugas untuk melatih militan Irak yang ingin berpartisipasi dalam pertempuran untuk merebut Mosul.
Parlemen Turki juga telah memperpanjang mandat selama setahun ke depan untuk memberi tugas kepada tentaranya agar tetap berada di tanah Irak dan Suriah.
Tambah ruwet nih timteng. Jgn2 skenario yg ditulis di novel fiksi the negosiator ( f. Forsyth ), bakal terjadi, biarpun ga sama persis. All about oil.
sebenernya niatan Turki mau merangsek masuk ke Irak itu bukan cuma semata-mata mau ngusir ISIS… tapi menekan orang Kurdistan yang berafiliasi sama PKK… satu tembakan dua burung yang jatuh