Hobbymiliter.com – Beberapa bulan terakhir, Pentagon kerap melancarkan aksi provokatif atas nama “kebebasan berlayar” dengan berpatroli sejauh 12 mil dari batas territorial proyek reklamasi kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. Kepulauan ini sendiri ikut diklaim oleh Tiongkok.
Sementara itu, dalam sebuah pertemuan tertutup di hari Senin (18/7), Sun Jianguo, Laksamana AL Tiongkok yang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Gabungan di Komisi Militer Pusat Tiongkok, mengatakan bahwa “kebebasan berlayar” tidak akan pernah diganggu oleh Tiongkok, namun aksi provokasi militer akan mengundang konsekuensi berat.
“Sejak kapan kebebasan berlayar di Laut Cina Selatan pernah terganggu? Tidak pernah, baik di masa lampau maupun sekarang, dan juga di masa depan. Tidak akan ada masalah selama tidak ada pihak yang bermain trik,” kata Jianguo.
“Namun Tiongkok secara konsisten menolak “kebebasan berlayar militer” yang membonceng ancaman militer yang mengganggu dan menginjak-injak martabat hukum perairan internasional. Kebebasan berlayar militer seperti ini dapat mengganggu kebebasan di Laut Cina Selatan, dan bahkan dapat berbuah bencana,” tandasnya.