Lockheed C-130 Hercules adalah salah satu pesawat angkut militer buatan Amerika. Pesawat buatan Lockheed Martin ini sudah melakukan berbagai misi mulai dari bantuan kemanusiaan, penegakan hukum, dan bahkan juga misi pengeboman. Sejak pertama kali terbang di tahun 50-an, saat ini total sudah jutaan jam terbang yang dikumpulkan oleh keluarga C-130 Hercules ini.
Republik Indonesia pun juga mengoperasikan 2 skadron Hercules (dan sedang mempersiakan pembentukan skadron ke-3, Skadron Udara 33 di Makassar). Di Indonesia, C-130 Hercules yang didapat dalam 3 kali pembelian ini (Jaman Soekarno, Soeharto dan Susilo Bambang Yudhoyono) juga telah melakukan berbagai misi. Mulai dari angkut militer sesuai dengan fungsi tugasnya, menggangkut bantuan kemanusiaan untuk dukungan misi penanggulangan bencana di berbagai tempat, dukungan bagi program transmigrasi, pengedropan uang tunai Bank Indonesia, mengantarkan bantuan senjata bagi pejuang Laos dan Afghanistan, mengisi bahan bakar pesawat tempur TNI AU di udara, hingga mengedrop buldozer dengan teknik LAPES (Low Altitude Parachute Extraction System) di Irian Jaya (sekarang Papua).
Begitu beragamnya tugas dan fungsi yang bisa diemban oleh keluarga Hercules membuat masa hidupnya lama sekali. Sehingga, ketika Hercules memasuki masa pensiun di USAF (Angkatan Udara Amerika Serikat), maka untuk menggantikannya, USAF pun memesan: Hercules tipe yang lebih baru!
Di lingkungan USAF, Hercules begitu terkenal karena kemudahan pengoperasian, kebandelan airframenya dan kemudahan modifikasinya untuk memenuhi tuntutan misi khusus yang akan di embannya. Dan berikut adalah foto-foto modifikasi C-130 Hercules yang mengemban misi khusus di lingkungan USAF.
