HobbyMiliter.com – Pada tanggal 30 November 2020, Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy,red) dikabarkan telah berhasil melaksanakan ujicoba peluncuran rudal jelajah Tomahawk varian terbaru yang oleh AS disebut sebagai Tomahawk Block V alias Tomahawk Generasi Kelima. Ujicoba peluncuran rudal jelajah Tomahawk generasi terbaru ini dilakukan AS ditengah meningkatnya ekspansi kekuatan armada Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China. Ujicoba peluncuran rudal jelajah tersebut dilaksanakan dari atas kapal perang jenis Perusak / Destroyer kelas Arleigh Burke milik AL AS, USS Chafee dengan nomor lambung 90. Lokasi ujicoba peluncuran rudal jelajah tersebut di perairan lepas pantai California.
Nah, mungkin dari kita banyak yang bertanya – tanya, mengapa AS cenderung mempertahankan platform / wahana Tomahawk dan memilih untuk meng-upgrade / meningkatkan kemampuannya? Padahal telah kita ketahui bersama bahwa Tomahawk merupakan wahana sistem senjata yang telah diadopsi oleh AS sejak era Perang Dingin. Apa istimewanya rudal jelajah Tomahawk Block V ini? Kali ini, HobbyMiliter.com akan mencoba menghadirkannya untuk anda sekalian, para pembaca yang budiman.
- Peningkatan Kapabilitas
Versi terbaru dari rudal jelajah Tomahawk ini mendapat beberapa peningkatan kapabilitas diantaranya yakni perangkat pencari sasaran / seeker yang baru, hulu ledak baru yang memiliki tingkat kekuatan penetrasi yang lebih besar, dan yang menarik, peningkatan perangkat ini tidak mempengaruhi jarak tembak maksimal dari sistem persenjataan rudal jelajah tersebut. Jarak jangkau maksimal dari sebuah rudal Tomahawk sendiri berkisar di angka 1.000 mil atau setara 1.600 kilometer.
- Makin Sulit Dideteksi dan Ditangkal Secara Elektronis
Peningkatan awal dari rudal jelajah Tomahawk Generasi Kelima lebih dititik beratkan pada modernisasi perangkat navigasi dan komunikasi rudal jelajah tersebut. Peningkatan kemampuan komunikasi dan navigasi pada rudal tersebut mampu menjadikan rudal tersebut semakin sulit dideteksi dan ditangkal secara elektronis oleh sistem deteksi dan peperangan elektronika (Pernika) milik lawan. Saking pentingnya, bahkan pihak Raytheon selaku produsen rudal jelajah Tomahawk pun pernah mengungkapkan pada wartawan bahwa rudal jelajah Tomahawk tetap dapat menghantam sasaran meskipun satelit GPS milik AS telah dihancurkan lawan.