3 Pesawat Tempur Stealth Masa Depan Dari Negara Non Adidaya – HobbyMiliter.com – Selama ini proyek proyek pesawat tempur stealth merupakan makanan negara negara adidaya. Dimulai dari Amerika yang mengawali dengan pesawat tempur F-117A dengan teknologi stealth 70-an. Lalu F-22 yang dikembangkan di era 90-an dan mulai operasional awal 2000-an. Terakhir F-35 series yang menggunakan teknologi akhir 90-an dan awal 2000an dan baru saja mulai operasional.
Kemudian juga Rusia yang walau tertatih tatih dalam dana, akhirnya melakukan uji operasional pada Sukhoi Su-57 nya setelah pengembangan penuh perjuangan selama 15 tahun. Itu pun nampaknya belum cukup dan masih banyak PR.
Terakhir China, yang dengan segala daya upaya tenaga dan dana bekerja keras menciptakan pesawat tempur J-31 dan J-20 yang konon menggunakan teknologi curian dari Amerika yang dikawinkan dengan mesin dan sistem avionik serta senjata kopian dari Rusia. Disajikan dengan bumbu asia oleh China.
Geng Eropa sendiri, walaupun di masa lalu mempunyai industri pembuatan pesawat tempur yang mumpuni, hingga saat ini satu pun belum menelurkan barang jadi pesawat tempur stealth generasi ke lima. Hanya Inggris yang baru saja mau memulai pengembangan pesawat tempur stealth bernama Tempest.
Namun, selain ke tiga negara diatas yang memang pengembangan pesawat tempur stealthnya sudah ada bentuknya, beberapa negara lain yang bukan termasuk dalam sebutan negara adidaya sebetulnya juga punya program pengembangan pesawat tempur stealth mandiri. Berikut listnya :
SAAB Generic Future Fighter alias Flygsystem 2020 dari Swedia
Walau masih gencar jualan Gripen dan Gripen NG, termasuk ke Indonesia, SAAB ternyata sudah merancang pesawat tempur pengganti Gripen series di masa depan.
Diharapkan, dengan memulai desain sedini mungkin, ketika nantinya Gripen dan Gripen NG sudah berusia 30 tahun dan mulai memasuki masa pensiun, teknologi teknologi baru yang dibutuhkan dalam pengembangan pesawat tempur baru ini sudah matang dan siap dipakai.
Indonesia memang sudah selayaknya menjadi negara yang maju dalam teknologi, terutama kedirgantaraan, khususnya pesawat tempur, selain itu kedepan juga harus mampu membuat satelit sendiri, karena otak sebuah pertahanan ada di satelit, teknologi drone, kapal selam, “bioradar” (radal anti radar) dan rudal anti satelit dll.
Kita tidak ingin mengganggu negara tetangga, Ideologi Pancasila memungkinkan kita hidup damai dengan negara lain. Kemampuan pertahanan bangsa kita ditujukan untuk menjaga kedaulatan bangsa kita dari gangguan bangsa lain. Yang sudah secara kasat mata mau mengganggu seperti Australia dan Cina. Mereka terang terangan dan diam-diam mengganngu kedaulatan kita…kita harus waspada, dan menyiapkan antisipasinya.