Seri Kapal Perang Utama di ASEAN : Formidable Class Frigate Andalan Singapura – HobbyMiliter.com – Berbicara tentang militer Singapura, tentu kita tidak akan melupakan elemen matra lautnya, yakni Republic of Singapore Navy atau biasa disingkat RSN, yang merupakan salah satu angkatan laut terkuat di kawasan Asia Tenggara. RSN merupakan salah satu contoh dari apa yang kita sebut sebagai “Angkatan Laut yang dipersenjatai dengan baik dan sesuai kebutuhan”.
Dalam perkembangannya, RSN juga memiliki dan mengoperasikan kapal perang kombatan permukaan dari jenis Frigate yang merupakan derivatif atau varian dari kelas La Fayette yang dibuat oleh Perancis. Oleh Singapura, kapal – kapal ini kemudian digolongkan kedalam kelas Formidable.
Nah, kali ini, tim HobbyMiliter.com akan mencoba menghadirkan kepada anda sekalian, pembaca yang budiman, tentang kapal perang jenis Frigate kelas Formidable ini. Artikel ini sekaligus akan menjadi pembuka dari artikel ber-seri tentang kapal perang utama di ASEAN. Nah, selamat menikmati artikel dari kami, untuk menemani waktu santai anda.
Sejarah Singkat Fregat Formidable
Kisah tentang kapal perang jenis Frigate kelas Formidable milik Angkatan Laut Singapura ini dimulai pada tahun 1990-an. Bermula dari niatan pemerintah Singapura untuk mencari kapal pengganti bagi kapal perang jenis Missile Gunboat (MGB) kelas Seawolf yang telah berdinas sejak tahun 1972, maka dilaksanakanlah tender untuk mencari dan menentukan Frigate mana yang akan menggantikan kapal perang dari jenis Missile Gunboat (MGB) tersebut. Sebanyak tiga negara mengikuti proses tender yang diadakan oleh pemerintah Singapura pada waktu itu. Tiga negara tersebut yakni Amerika Serikat, Perancis dan Swedia.
Pada bulan Maret tahun 2000 akhirnya pemerintah Singapura resmi memberikan kontrak kepada galangan kapal DCNS Perancis untuk konstruksi sebanyak enam unit kapal perang jenis Frigate kelas Formidable. Direncanakan pembangunan keenam kapal perang tersebut selesai pada tahun 2006 hingga tahun 2008. Dalam perjanjian kontrak antara pemerintah Singapura dengan DCNS, pihak Singapura meminta DCNS untuk melakukan proses transfer teknologi dimana kapal pertama akan dibuat di galangan kapal DCNS di Lorient, Perancis. Sementara sebanyak lima unit kapal perang lainnya akan dibuat di galangan kapal Benoi yang merupakan galangan milik Singapore Technologies Marine atau ST Marine di Singapura.
Secara bertahap, kapal – kapal perang jenis Frigate kelas Formidable ini mulai memperkuat Angkatan Laut Singapura pada tahun 2007 hingga 2009. Kapal perang jenis Frigate tersebut hingga kini menjadi salah satu kapal tempur utama tercanggih di kawasan ASEAN.
Formidable, Si Frigate Siluman Singapura
Kapal perang utama milik Angkatan Laut Singapura ini merupakan kapal perang yang istimewa. Pasalnya, kapal perang kelas Formidable ini memiliki fitur – fitur yang memungkinkannya untuk melakukan manuver atau bertempur secara siluman. Siluman disini maksudnya yakni bahwa desain kapal dibuat sedemikian rupa hingga kapal memiliki area pantulan yang minimal saat terkena gelombang radar yang dipancarkan oleh sistem deteksi dari kapal perang lawan.
Selain memiliki area penampang radar yang rendah, beberapa sistem yang dipasang di kapal perang ini juga menggunakan teknologi pelindung khusus. Seperti misalnya, tabung peluncur torpedo, perahu RHIB untuk VBSS, serta peralatan Replenishment at Sea atau RAS yang diletakkan dibalik badan kapal yang telah terlindung dari pancaran gelombang radar lawan.
Selain didesain dengan kemampuan untuk dapat bertempur secara siluman melalui upaya pengurangan besaran area penampang radar atau Radar Cross Section, kapal – kapal perang jenis Frigate kelas Formidable milik AL Singapura juga dapat melakukan berbagai upaya untuk mengecoh sistem deteksi, penjejakan, dan persenjataan lawan berkat sederet perangkat sensor khusus untuk peperangan elektronika atau biasa disingkat Pernika.
Untuk perangkat Electronic Support Measure atau ESM, kapal – kapal di kelas Formidable ini diperlengkapi dengan perangkat ESM RAFAEL C-Pearl M besutan RAFAEL, perusahaan industri pertahanan asal Israel. Sedangkan untuk sistem pengecoh atau Decoy menggunakan New Generation Dagaie System besutan Sagem Defense Securitie (Kini Safran Electronics & Defense) yang merupakan perusahaan industri pertahanan asal Perancis.
Selain sederet peralatan pernika serta fitur desain stealth yang diaplikasikan untuk melindungi kapal dari kemungkinan bahaya atas permukaan air dan dari bahaya udara, Formidable juga dipersiapkan untuk dapat bermanuver menghadapi bahaya yang datang dari lawan yang berada di bawah permukaan air. Ini dibuktikan dengan dipasangkan nya perangkat anti torpedo atau Anti-Torpedo Suite Morpheus besutan Leonardo Finmeccanica. Sebanyak dua unit perangkat peluncur sistem anti torpedo WASS C310 ditempatkan pada bagian samping kanan dan kiri sedikit agak di belakang kapal sebagai bagian dari sistem anti torpedo Morpheus tersebut.
Persenjataan Frigate Kelas Formidable
Bukan tanpa alasan penulis menjuluki kapal perang jenis Frigate kelas Formidable sebagai salah satu “Game Changer” di ASEAN. Kapal – kapal perang di kelas tersebut telah dipersenjatai sedemikian rupa hingga mampu menjelma menjadi sosok kapal perang yang tangguh dan siap menghadapi berbagai macam lawan dari berbagai arah. Tak tanggung-tanggung, ia sanggup menghadang ancaman dari bawah permukaan laut, ancaman dari atas permukaan laut, serta ancaman dari udara yang hendak mengancam kedaulatan Singapura.
Formidable menjelma menjadi kapal kombatan utama di jajaran armada Angkatan Laut Singapura. Dengan puluhan rudal yang dibawanya, ia mampu mendominasi peta kekuatan kapal perang di wilayah ASEAN. Untuk menghadang bahaya konvensional dari atas permukaan laut serta memberikan bantuan tembakan ke darat jika dibutuhkan, kapal – kapal perang di kelas tersebut diperlengkapi dengan sistem senjata berupa satu unit meriam utama kaliber 76 milimeter jenis Super Rapid Gun buatan Oto Melara.
Disamping meriam utama kaliber 76 milimeter, kapal – kapal di kelas tersebut juga diperlengkapi dengan dua unit Typhoon Weapon Station yakni sistem senjata berbasis meriam kaliber 25 milimeter yang ter stabilisasi, serta empat pucuk senapan mesin berat STK50 kaliber 12,7 milimeter.