HobbyMiliter.com – Tiga Kapal Perang Milik AL Singapura Kunjungi Surabaya. Rombongan kapal perang dari Republic of Singapore Navy (RSN) atau Angkatan Laut Singapura pada hari ini, Selasa, 16 Juli 2019 telah tiba di Surabaya. Rombongan kapal perang tersebut terdiri dari tiga unit kapal perang dari jenis yang berbeda. Ketiga kapal perang tersebut yakni RSS Justice dengan nomor lambung 18, RSS Steadfast dengan nomor lambung 70, dan RSS Vigour dengan nomor lambung 92. Dikabarkan kedatangan tiga kapal perang milik AL Singapura tersebut dalam rangka mengikuti latihan bersama Eagle Indopura 2019, yang rencananya dilaksanakan pada tanggal 16 hingga 20 Juli 2019. Momen kedatangan kapal perang milik AL Singapura ini juga menjadi momen khusus dimana untuk pertama kalinya kapal perang terbaru milik AL Singapura yakni RSS Justice-18 yang merupakan kapal jenis Littoral Mission Vessel berkunjung ke kota Pahlawan tersebut.
Kedatangan ketiga kapal perang milik AL Singapura tersebut disambut oleh pihak TNI Angkatan Laut dengan sebuah acara penyambutan yang diadakan di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, siang tadi, Selasa, 16 Juli 2019. Hadir dalam acara penyambutan tersebut Komandan KRI Sultan Iskandar Muda-367, Komandan KRI Nala-363, Komandan KRI Nuku-373, jajaran Pamen/Pama Sops Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya, 1 Satuan Setingkat Pleton (SST) Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan), serta personel – personel terkait termasuk juga diantaranya 1 Satuan Setingkat Pleton Korps Musik TNI AL.
Bukan urusan saya
Bikin iri aja.. mana bukan kaleng2 pula
Wuiisss LMV
Gak Open Ship yak ?
Mau mata matain kita mungking
Nah kan nah kan….
Latihan lah..sekalian ngasih tau..ini lho kapal perang ready combat???
Sudah biasa , indonesia kan negara Bersahabat dgn Luar negri ..
Mau promosi kali
Pamer ?
takut diserbu
Lagi PDKT sama 331,332?
Tu kapal tinggalin aja krunya pulangkan pake herky ???
MATA MATA
Barlyendi anjing
mungkin mereka sedang ingin halan”…
Yg suka koment “kencingin aja” coba deh teriak gituu di depan mereka sana ??
Kapalnya bukan kaleng kaleng
Kecil tapi luar biasa nih kapal, ready combat, pinjem lah pur?
Iya harus punya kapal yg sama dalam jumlah yg lebih banyak
woo..LMV uji laut nih.
“MAU MATA-MATAIN KITA ITU”:v
Biasa aja
coba parkir disebelah kri usman harun biar ada gregetnya ?
senderin KRI Usman Harun disebelah e ?
auto ngamuk ngamuk
RSS Justice (18)
RSS Steadfast (70)
RSS Vigour (92)
Jln jln ke psr atom
kita rebut jangan kembalikan.. ?
Mungkin kepo rujak cingur 60rb ?
Ngintip PT PAL dan kapal Selam.
Nyari tempat servis yg lebih murah ???
Cuma hal biasa itu..
Coba ni dipost di grub sebelah wkwkwkw pasti banyak yg komen “nganu” membernya. Kalo disini mah mana berani :v komen kek gitu auto banned :”
Arep isi bahan bakar ning pom bensin mini
Cuma pamer saja, soalnya tempo hari kita kan juga nangkring pamer sama KCR 60 kita di pangkalan mereka.
Negara kecil namun senjatanya mengerikan
Cari perkara nama nya…
Udah biasa
Negara seluas jakarta mantul alusistanya
Pamer dia
Gagah gagah kapal nya ???
Pepet dg kri usman harun biar kebakaran?
“Awas isi koarmatim ketahuan sama mereka, kata salah satu taruna kita harus ke Surabaya dan nanya sama perwira disana soal kehebatan kapal TNI-AL”
negara kecil tapi alutsistanya bejibun, sampai2 dititipkan ke negara lain. Punya kapal selam juga ( untuk apa ya ?)…..indonesia perlu nempatin rudal Scud di daerah Natuna.yg bisa nyampe ke Singapore, kalau mereka marah2 ya kita jawab ” utk apa kalian punya kapal.selam trus berbagai jet fighter ? yg melebihi kebutuhan negara ” seupil”…..
mau mata-matain karena punya kapal yg bahkan amerika tidak punya,perusak kawal rudal sementara amerika cuma perusak aja
Tuku….
Udah biasa itu mahh.
Mereka pasti butuh skutu buat perlindungan
Walau alusista bejibun
Gaknkan berguna kalau tidak bisa di oprasikan.
Ujung ujungnya tentara bayaran saja.
Bahaya itu mau intip indonesia di PT.PAL mau tau kekuatan indonesia bahaya
Saya sdh tahu dr dulu kak mad agus, begitu Indonesia atau malaysia chaos, mereka Akan melurug masuk minimal menduduki sumatera…
kepingin play2 sama encik yang punya angkatan laut terkuat di ASEAN
Dalam rangka latma eagle Indopura gan..
tumben nggak ada yg membahas alutista vietnam lagi
Kira2 kalau di Laut Jawa, armada RSN di sambut sama KRI Usman Harun jawab nggak panggilan radio dari Usman Harun ya ?
terus kalau berkunjung ke surabaya, apa hubungannya dengan kita min.
manas2in kaka senior aja niy…
Nah.. harusnya negara maritim.punya Armada angktan Laut.kayak gitu.
Baru imbang luas lautnya dan armada lautnya. NAVY.
Indonesia hanya bisa membedakan apa yang dikatakan bersahabat dan bermusuhan. Tetapi apa yang dikatakan bersahabat tersebut adalah masih rancu. Tidak ada negara di dunia ini bersahabat dalam artian karib seperi manusia!! Sahabat malah boleh lebih daripada menjadi saudara sendiri.
Karena semuanya tetap dalam konstruksi persaingan (walaupun caranya halus) dan kepentingan keamanan dalam negerinya masing- masing. Jelas- jelas dengan membolehkan kapal- kapal Singapura atau Malaysia atau Australia memasuki wilayah Indonesia adalah peluang yang terlalu enak diberikan oleh Indonesia kepada mereka dan menjadi resiko besar bagi Indonesia karena bukan tidak mungkin pemetaan wilayah pertahanan telah mereka lakukan dengan lebih terinci, sekalipun atas nama kunjungan persahabatan. Apakah kita dapat melakukan yang sama….dan lagi pula untuk apa??
Sebab di dunia ini, setiap negara membangun kepentingannya masing- masing untuk menguntungkan dirinya, sekalipun tanpa mengurangi keuntungan negara lain. Itulah yang sebenarnya persahabatan. Masalahnya…apa yang menguntungkan bagi Indonesia ketika mereka melakukan kunjungan ke Indonesia…sementara Indonesia sudahkah mendapatkan petikan keuntungan dari mereka? Atau tahukah kerugian / resiko yang akan ditanggung negara dalam hal pertahanan?? Bagaimana dengan pemasangan radar yang rencananya dibangun di Bengkalis dan siapa yang paling memperotes?? Bukan kah mereka? Demikian juga dengan wilayah Ranger 1 yang kita tuntut balik, apakah dibalikkan?
Maksud tulisan saya ini bukan untuk mengadu atau mengajak negara tetangga berperang. Tetapi untuk selalu tetap menjaga kewaspadaan. Apalagi jika menyangkut area- area tertentu yang sudah selayaknya dirahasiakan sebagai kartu “As”, jika sewaktu- waktu terjadi perselisihan. Jangan dipikir dengan melakukan latihan perang (joint training) di Indonesia , lebih menguntungkan Indonesia. Darimana kalkulasinya secara politik, ekonomi, dan kedaulatan wilayah??
Misal: Singapura, biarkan saja dia punya kapal laut yang hebat. Indonesia tidak perlu merasa khawatir tapi tetap waspada!! Bukankah dia memerlukan laut yang lebih luas untuk boleh kapal2 perangnya beredar? Dengan memberikan kekeluasaan menjelajahi wilayah- wilayah kita sekalaipun atas nama persahabatan dan joint training tempur, memangnya Indonesia diuntungkan?? Bagaimana kemampuan pengawasan dan monitoring dini kita ketika mereka melintasi wilayah kita? Kita sudah ada satelit yang selalu monitor mereka, tidak? Kita sudah alat yang dapat mengaburkan radar canggih untuh memetakan wilayah yang bisa jadi mereka gunakan ketika melalui wilayah kita atau tidak?
Ini juga kasusnya seperti ketika mereka mempersenjatai negaranya dengan pesawat- pesawat tempur termodern? Mereka butuh wilayah terbang bukan? Apakah maksud dari pengadaan persenjataan canggih dari mereka itu ?? Sekalipun secara diplomatis, mereka tentunya akan mengatakan untuk melindungi negaranya. Salah? Tentunya tidak , bukan?
Itulah mengapa ketika Indonesia meminta balik wilayah radar Ranger-1 tidak dibalikkan.
Tetapi sekarang kita balik…, ketika kita mengadakan persenjataan..apakah mereka diam? Tidak kan? Ini artinya, sudah pasti mereka khawatir dengan negara tetangganya, yaitu Indonesia bukan? Maka untuk itu, kita juga harus khawatir dengan negara- negara tetangga kita (asal jangan paranoid lah).
Maka karena itu…..Stop semua osong kosong persahabatan!!
Semua harus ada perhitungan yang betul- betul masak/ matang, terukur, sekarang dan mendatang sebagai bentuk suatu strategi yang ampuh. Jangan terlalu mudah memberikan fasilitas kepada negara lain. Sekalipun , katakanlah mereka tidak akan berselisih dengan kita…, tetapi bukan tidak mungkin…..mereka bisa saja menjual informasi tentang kita kepada “musuh kita” untuk mendapatkan imbalan/ keuntungan dalam bentuk kemudahan ekonomi atau lainnya ketika mereka mengadakan suatu perjanjian dalam masalah ekonomi dan perdagangan dengan negara “musuh kita”, bukan?
Sekali lagi…..
Maka karena itu…..Stop semua osong kosong persahabatan!!
Tetapi kita sendiri yang harus cerdik menggunakan itu….., bukan di-keceng-in terusssssss…