Yakovlev Yak-25RV Mandrake, Pesawat Mata-Mata Dari Uni Soviet – HobbyMiliter.com – Berbicara tentang pesawat mata-mata pada era Perang Dingin tentu kita tidak akan lupa dengan sederet pesawat mata-mata yang dibangun oleh Amerika Serikat kala itu dengan tujuan untuk melakukan misi pengintaian dan misi penerbangan mata-mata diatas wilayah udara Uni Soviet.
Sebut saja duo legenda pesawat mata-mata asal AS yakni U-2 Dragon Lady dan SR-71 Blackbird. Mungkin beberapa diantara kita ada yang penasaran mengenai apakah Uni Soviet juga mengembangkan pesawat yang juga khusus dibuat untuk menjalankan misi pengintaian dan penerbangan mata-mata untuk mengumpulkan informasi dari wilayah udara NATO?
Jawabannya adalah iya, Uni Soviet tercatat pernah secara masif mengembangkan dua unit pesawat mata-mata yang didesain untuk melaksanakan misi pengintaian serta penerbangan mata-mata diatas wilayah lawan. Kedua pesawat tersebut adalah Mikoyan Gurevich MiG-25RV dan Yakovlev Yak-25RV.
Pesawat yang terakhir disebut penulis inilah yang kali ini akan dibahas oleh penulis dalam artikel singkat kali ini. Sebuah pesawat mata-mata yang dikembangkan dari basis pesawat pencegat dan memiliki kemiripan tampilan fisik serta fungsi asasi dengan pesawat mata-mata asal AS sehingga beberapa kalangan menjuluki pesawat ini sebagai “U-2 nya Uni Soviet”.
Dan pemirsa, berikut kisah singkat Yakovlev Yak-25RV, sang pesawat mata-mata dari Uni Soviet.
Sejarah Lahirnya Yakovlev Yak-25RV
Yakovlev Yak-25RV lahir dari tuntutan perkembangan situasi pada fase awal Perang Dingin dimana Amerika Serikat selaku pemimpin NATO berhasil mengembangkan pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady. Mulai diperkenalkannya U-2 Dragon Lady pada medio tahun 1957 membuat Uni Soviet harus memutar otak mencari padanan untuk pesawat mata-mata asal AS ini.
Hasil dari keadaan ini adalah munculnya perintah dari Communist Party of the Soviet Union (CPSU) Central Committee pada tanggal 16 April 1958. Perintah dengan nomor 419-198 tersebut mengharuskan diadakannya pembangunan pesawat mata-mata dengan beberapa persyaratan teknis.
Berdasarkan surat perintah tersebut sang pesawat mata-mata haruslah mampu menjelajah atau terbang pada ketinggian 65.620 kaki hingga 68.900 kaki atau setara 20 hingga 21 kilometer diatas permukaan tanah. Pesawat tersebut haruslah memiliki kecepatan maksimal hingga 900 kilometer per jam pada ketinggian jelajah 49.210 kaki, 800 kilometer per jam pada ketinggian jelajah 65.620 kaki.
Kemudian, pesawat mata-mata tersebut haruslah dapat menjelajah hingga sejauh 2.500 kilometer pada ketinggian jelajah 65.620 kaki atau 20 kilometer diatas permukaan, 3.500 kilometer pada ketinggian jelajah 52.000 hingga 59.000 kaki, serta 5.000 kilometer pada ketinggian jelajah 42.000 hingga 45.000 kaki.
Spesifikasi teknis yang tertulis pada surat perintah tersebut membuat biro desain OKB-115 yang berbasis di Moskow mulai mengembangkan sebuah pesawat mata-mata jenis baru yang mengambil basis desain dari Yak-120 (yang secara resmi berdinas di Angkatan Udara Uni Soviet sebagai Yak-25 dan Yak-25M dengan kode NATO Flashlight-A) yang merupakan pesawat interseptor ketinggian tinggi yang sukses dikembangkan oleh biro desain OKB-115 dan telah berdinas pada jajaran armada Angkatan Udara Uni Soviet (VVS) sejak tahun 1954.
Yak-25 dan Yak-25M merupakan pesawat interseptor ketinggian tinggi yang kala itu dikembangkan Uni Soviet demi memenuhi kebutuhan penjagaan terhadap wilayah ruang udara Uni Soviet yang berada pada sisi Timur Jauh dan sisi Utara negara tersebut. Pada kedua wilayah tersebut militer Uni Soviet mengalami kesulitan untuk melindungi wilayah ruang udaranya dengan “cara biasa” yakni membangun situs-situs peluncuran rudal permukaan ke udara atau Surface to Air Missiles (SAM,red).
Dengan berhasil dikembangkannya sebuah pesawat interseptor ketinggian tinggi membuat pemerintah Uni Soviet kembali mengutus biro desain OKB-115 pimpinan Aleksandr S. Yakovlev untuk mengembangkan sebuah pesawat mata-mata, yang oleh mereka kemudian dituangkan dalam beberapa konsep.
Konsep pertama yang terbukti kurang memuaskan adalah proyek Yak-25R (Razvedchik, yang artinya pesawat pengintai). Tidak puasnya Uni Soviet pada konsep pertama untuk pesawat pengintai dari biro desain pimpinan Yakovlev tersebut membuat biro desain itu akhirnya mengadakan perubahan besar-besaran pada desain awal Yak-25 / Yak-25M yang pada akhirnya menghasilkan prototype pesawat baru yang oleh biro desain tersebut dijuluki Yak-RV (Razvedchik, Vysotnyy, yang artinya pesawat pengintai, ketinggian tinggi).
Proses pembangunan prototype pertama dari apa yang akan menjadi pesawat mata-mata Yak-25RV berhasil diselesaikan pada awal tahun 1959. Dilanjutkan dengan penerbangan perdana dari protoype pertama yang diberi kode “75” dengan cat angka warna kuning pada tanggal 1 Maret 1959. Pilot penguji atau test pilot bagi pesawat ini bernama Vladimir P. Smirnov.
Pada serangkaian uji coba penerbangan, Yakovlev Yak-25RV berhasil mencapai ketinggian jelajah maksimal 68.900 kaki atau 21 kilometer dari permukaan tanah dan kecepatan maksimal hingga 0,82 Mach atau setara 1012 kilometer per jam. Ketinggian maksimal dan kecepatan maksimal yang berhasil diperoleh Yak-25RV ini dianggap sudah mencukupi untuk ukuran pesawat mata-mata yang dapat melakukan pengintaian dan misi mata-mata dari ketinggian yang cukup tinggi oleh pihak militer Uni Soviet.
Uniknya, meski Angkatan Udara Uni Soviet (Voyenno-Vozdushnye Sily atau biasa disingkat VVS) tidak begitu puas dengan performa Yakovlev Yak-25RV, mereka “terpaksa” memberikan ijin untuk meneruskan Yak-25RV yang masih berupa prototype ke tahap produksi massal. Sebanyak 155 unit pesawat mata-mata Yak-25RV diproduksi untuk kemudian dipakai oleh AU Uni Soviet (VVS).
The Soviet U-2
Maaantaap
Pabrikan pesawat rusia banyak yah
Sukhoi
Tupolev
Yakovlev
Kamov
Mil
Mikoyan
Sebutin lagi
om Hanung,pakai referensi ini?
Msh bagus drone
P
Pesawat yang terlupakan karena Mig-15