Mulai tahun 1986, CIA mengirimkan sejumlah rudal Stinger ke Pakistan, mengadakan pelatihan operator bagi gerilyawan mujahidin, kemudian dengan bantuan intelijen Pakistan mengirimkannya ke Afghanistan. Dengan adanya rudal anti pesawat di tangan gerilyawan mujahidin Afghanistan, peta pertarungan pun berubah.
Helikopter serbu dan pesawat serang darat Uni Soviet yang sering meluluhlantakkan desa desa pun mulai berjatuhan. Konon, ada data yang menyatakan bahwa stinger di tangan gerilyawan mujahidin memiliki efektifitas diatas 70%, dan mempunyai skor kill sekitar 350 pesawat dari berbagai jenis, utamanya helikopter dan pesawat serang darat yang terbang di ketinggian rendah.
Namun, menurut catatan resmi pemerintah Uni Soviet sendiri, hanya ada 35 pesawat dan 63 helikopter yang mengalami total lost selama periode 1987 – 1988.
Di Indonesia, Presiden Suharto sendiri waktu itu memerintahkan Benny Murdani untuk mencari cara membantu para mujahidin Afghanistan sebagai salah satu bentuk solidaritas. Benny Murdani memerintahkan TNI AD mengumpulkan senjata senjata lawas pembelian jaman 60-an. Kebanyakan AK-47 buatan Uni Soviet.
Setelah dikumpulkan, disortir, diperbaiki dan dihilangkan nomer seri senjatanya, terkumpullah persenjataan yang cukup untuk mempersenjatai 2 batalyon. Untuk mengirimkannya, diadakanlah operasi Babut Mabur dengan menggunakan Boeing 707 TNI AU.
Awalnya Uni Soviet merencanakan melakukan serangan singkat, menghancurkan pemerintahan Afghanistan, mendirikan pemerintahan baru di bawah Babrak Karmal. Setelah menstabilkan keadaan, diharapkan satu bulan kemudian, pasukan Uni Soviet sudah bisa pulang dan hanya meninggalkan sejumlah kecil kontingen saja di Afghanistan.
Apa daya, ternyata perang Afghanistan ini berlangsung hingga sembilan tahun dan benar benar menghabiskan segala sumber daya Uni Soviet. Ketika Mikhail Gorbachev menjadi pemimpin Uni Soviet, tentara Uni Soviet pun ditarik mundur dan meninggalkan pemerintahan bentukannya bertempur sendirian melawan mujahidin hingga runtuhnya pemerintahan Afghanistan di tahun 1992.