Demikian pula Rusia tidak kalah dengan pesawat tempur multirole Sukhoi Su-30 MKI menggunakan thrust vectoring. Pesawat ini sangat lincah, mampu terbang pada kecepatan mendekati nol pada sudut serang sangat besar (angle of attack) tanpa pesawat stall (jatuh) serta sanggup melakukan aerobatik dinamis pada kecepatan rendah. Mesin Su-35 sebagai varian terakhir dari Flanker juga dilengkapi dengan teknologi thrust vectoring ini.
Keuntungan metode thrust vectoring adalah kemampuan tinggal landas secara vertikal pada beberapa pesawat atau pada jarak sangat pendek serta kemampuan manuver sangat lincah.
Dalam pertempuran udara, baik pertempuran jarak sedang ataupun duel udara jarak pendek dimana kecepatan mengarahkan senjata atau rudal menjadi pilihan antara hidup dan mati, maka keunggulan dari kelincahan mengubah arah pesawat menjadi penentu dalam kemenangan.
Untuk live to fight another day memang mengharuskan kita menggunakan pesawat dan senjata dengan kemampuan dan teknologi tinggi, seperti thrust vectoring.