Foto Foto Langka KRI Irian, Kapal Perang Indonesia Asal Soviet – HobbyMiliter.com. Pada saat persiapan operasi Trikora dalam rangka perebutan Irian Barat (sekarang Provinsi Papua & Papua Barat), Pemerintah Indonesia melakukan penguatan Angkatan Laut dengan mengadakan pembelian pembelian kapal perang dari Italia, Jerman Barat, Amerika Serikat dan Uni Soviet, dengan pembelian terbesar berasal dari Uni Soviet. Walaupun sebagian merupakan kapal bekas pakai dan dibeli dengan hutang.
Salah satu kapal perang yang pembeliannya dilakukan dalam rangka operasi Trikora ini adalah KRI Irian, atau yang menurut penamaan saat itu RI Irian. Kapal perang RI Irian yang mempunyai nomer lambung 201 ini merupakan kapal kombatan terbesar milik Angkatan Laut Republik Indonesia waktu itu.
Kapal ini dibeli untuk menghadapi Angkatan Laut Belanda yang mempertahankan wilayah perairan Irian Jaya dalam rangka operasi Trikora. Hanya saja, pada akhirnya kapal ini baru datang ke Indonesia setelah operasi Trikora selesai dan perjanjian damai sudah disepakati ke dua belah pihak.
Kapal KRI Irian ini merupakan kapal dari jenis penjelajah ringan atau light cruiser. Kapal ini merupakan kapal bekas pakai Angkatan Laut Uni Soviet dari kelas Sverdlov dengan nama asli sewaktu di Angkatan Laut Uni Soviet xx. Pada saat dijual ke Indonesia, sebenarnya, kapal ini sudah bukan lagi menjadi kapal kombatan utama Uni Soviet karena kapal kapal Uni Soviet sudah mulai bergeser menggunakan rudal sebagai senjata pemukul utama, dibandingkan dengan RI Irian yang masih menggunakan meriam sebagai senjata pemukul utama. Keefektifan rudal sebagai senjata pemukul utama semakin teruji terutama semenjak kapal destroyer INS Eliat milik Angkatan Laut Israel ditenggelamkan rudal Mesir di tahun 1967.
Pengadaan kapal RI Irian adalah hasil dari modernisasi persenjataan Angkatan Bersenjata Indonesia. Khusus untuk matra laut, modernisasi meliputi pembelian kapal korvet dan fregat baru dari Italia, kapal MTB dari Jerman, kapal patroli dan LST dari Amerika Serikat serta berbagai kapal kombatan dari Uni Soviet. Pembelian dari Uni Soviet dilakukan dalam jumlah besar menggunakan fasilitas utang dari pemerintah Uni Soviet.
Semangat matra laut Presiden Soekarno waktu itu, menggegerkan kawasan Asia. Belanda meninggalkan Irian Jaya salah satunya karena adanya kapal ini.
Masa ?? Bukan karena deal deal dgn Usa soal Garsberg papua makanya belanda di suruh keluar dr papua oleh Usa?? Hahaha.
Kalau NKRI begitu menakutkan, kenapa inggris tdk lari di malaya ?? Toh semua peristiwa terjadi di tahun yg sama.
Zaman Soeharto malah Tni AD yg jadi anak emas nya, angkatan lautnya memble
Indonesia harus segerah punya kapal perang hebat
Kapal perang yg setara dgn kri irian
Kapal legendaris
bung karno bersama presiden uni soviet: nikita kruschev”
Persahabatan Presiden Soekarno dan pemimpin Uni Soviet Nikita Kruschev mungkin lebih didasari latar belakang politik. Periode 1960an, Soekarno memaki-maki Amerika Serikat yang dianggap mendikte Indonesia. Bantuan dari AS dinilai tidak tulus karena AS banyak maunya.
Maka saat Uni Soviet dan negara-negara Blok Timur menawarkan bantuan, Soekarno langsung menyambutnya.
Walau berlatar belakang politik, hubungan keduanya cukup akrab. Soekarno menggambarkan saat itu Kruschev begitu menghargainya.
Di suatu hari yang sangat dingin di Rusia, Kruschev menjemput Soekarno. Tanpa banyak bicara dia mengajak Soekarno dan memberikan pinjaman tanpa bunga untuk Indonesia. Dari Soviet pula Indonesia mendapat aneka persenjataan canggih untuk operasi militer merebut Irian Barat.
Mulai dari pesawat tempur, pesawat pembom, kapal selam, kapal patroli hingga rudal anti serangan udara. Indonesia sempat menjadi negara paling kuat di Asia tahun 1960an..
Saya penasaran HobbyMiliter kapal kelas apa yang dibeli TNI AL dari Italia?
keren
Bismillah ayo kita coba produk kapal destroyer murni berkerjasama dengan rusia minimal 5 unit dulu.lenapa nga saat pendemi corona dengan pesanan TNI.AL buka lahan pekerjaaan baru digalangan kapal PT.PAL.mungkin juga dengan hasil inovasi TNI dengan kita memproduksi masal truk amphibi dengan mesin hino,mesin tata motors bisa sampai 2030 terpenuhi alutsista transportasi TNI.cukup 20 atau 30 unit dahulu masing masing angkatan dapatkan,itu sama juga TNI sudah membuka lahan pekerjaan buat rakyat.
Alm Ayah saya kebetulan awak kapal KRI Irian , beliau sniper meriam