Penuh Inovasi
Maka ditahun 1952, Johnson kemudian merancang sebuah jet tempur berbentuk seperti pinsil dengan sayap pendek nan tipis. Saking tipisnya sampai-sampai pada sisi-sisi sayap tersebut dilapisi dengan pelindung khusus agar tak melukai awak darat yang menangani F-104. Pada Zamannya, dari segi bentuk, F-104 Starfighter bisa dibilang sangat revolusioner. Bermodalkan mesin baru buatan General Electric, yakni J79, pesawat ini mampu melesat hingga Mach 2,2. Dengan kecepatan seperti ini jadilah Starfighter bak rudal berawak. Asal tahu saja, mesin jenis ini kemudian dipakai jet-jet tempur kondang generasi berikutnya seperti F-4 Phantom, B-58 Hustler dan IAI Kfir C1/C2.
Itu baru urusan mesin. Soal senjata utama (main weapon) Johnson memilih kanon General Electric M-61 Vulcan kaliber 20 milimeter. Jadilah Starfighter jet tempur pertama yang dilengkapi dengan kanon multi laras [gading), Namun sebenarnya pihak AU-AS meragukan keampuhan kanon, apalagi bagi jet yang mampu melesat secepat peluru ini. Tapi Lockheed tak kehilangan akal, rel peluncur rudal udara-lce-udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder akhirnya ditambahkan pada kedua ujung sayap.
Inovasi lain adalah konfigurasi saluran masuk udara (air intake) yang dilengkapi dengan cone. Cone yang bisa digerakkan ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara masuk pada berbagai kecepatan. Tujuannya agar pasokan udara ke mesin dapat optimal saat pesawat melaju baik pada kecepatan tinggi maupun rendah. Inovasi ini dikerjakan amat rahasia. Sedemikian rahasianya sampai-sampai Lockheed membuat tutup khusus dari alumunium saat peluncuran pertama (launching) di depan publik pada 17 April 1956.