Meski tidak jelas kapan pembicaraan tersebut mulai diadakan, namun kuat dugaan bahwa pembicaraan seputar kemungkinan pemesanan kembali unit – unit pesawat angkut ringan bermesin turboprop produksi PT. Dirgantara Indonesia tersebut sudah dibahas sejak gelaran eksibisi atau pameran industri pertahanan dan keamanan internasional Indo Defence 2018 yang digelar di Jakarta pada bulan November 2018 yang lalu.
PT. Dirgantara Indonesia selaku pemasok unit – unit pesawat NC212i kepada Philippine Air Force atau PAF (AU Filipina, red) mengaku percaya diri dan optimis bahwa produk mereka akan kembali terpilih dalam program pengadaan pesawat angkut ringan sayap tetap untuk AU Filipina tersebut.
Manajer jaringan pemasaran PT. Dirgantara Indonesia, Dadhik Kresnadi menyebut bahwa pesawat angkut ringan NC212i bermesin turboprop buatan PT DI tersebut merupakan pesawat yang paling cocok untuk mengisi peranan sebagai pesawat angkut ringan sayap tetap di Angkatan Udara Filipina.