Di pesawat A-4 Agus Supriatna menapaki karier hingga menjadi element leader (1985). Empat tahun kemudian, 1989, ia mengikuti Sekolah Instruktur Penerbang di Yogyakarta dan kemudian menjadi Instruktur Penerbang di Skadron Pendidikan (Skadik) 102 dengan Jupiter Number 221.
Tiga tahun kemudian ia mengikuti pendidikan Sekkau di Jakarta (1992) dan setelah itu ditarik ke Skadron Udara 3 untuk menjadi penerbang jet
tempur fly-by-wire F-16.
Tahun 1994 Agus Supriatna yang kala itu telah berpangkat Mayor dikirim ke Amerika Serikat bersama penerbang F-16 lainnya, Mayor Pnb Muhammad “Wild Geese” Syaugi (AAU 1984), untuk mengikuti pendidikan Advanced Weapon Tactical Course (AWTC) selama sembilan bulan.
Di tahun yang sama, turun perintah dari KSAU Marsekal TNI Rilo Pambudi yang menginginkan TNI AU membentuk tim aerobatik F-16 untuk tampil di Hari Emas ABRI, 5 Oktober 1995. Komandan Skadron Udara 3 Letkol Pnb Rodi Suprasodjo yang ditunjuk menjadi leader tim aerobatik itu segera mencari penerbang terbaiknya.
Agus dan Syaugi yang masih mengikuti pendidikan di Negeri Paman Sam, dipilih Rodi bersama tiga penerbang lainnya. Setelah pulang dari Amerika terbentuklah Elang Biru berkekuatan enam F-16 dengan personel Letkol Pnb Rodi “Cobra” Suprasodjo (Leader), Mayor Pnb Bambang “Puffin” Samoedro (Slot), Mayor Pnb Agus “Dingo” Supriatna (Lead Solo), Mayor Pnb Muhammad “Wild Geese” Syaugi (Opposing Solo), Kapten Pnb Tatang “Phyton” Harlyansyah (Right Wing), dan Kapten Pnb Anang “Morgan” Nurhadi Susilo (Left Wing).
Awalnya Elang Biru belajar aerobatik secara otodidak dan tampil perdana 9 April 1995 pada HUT TNI AU ke-49 di Lanud Halim Perdanakusuma. Menjelang Hari Emas ABRI, Elang Biru mendapat pelatihan langsung dari suhu aerobatik AU AS (USAF) Thunderbirds dipimpin Kolonel Steve “Boss” Trent, mantan Komandan Thunderbirds (1988-1990) yang membukukan lebih 200 misi tempur di Perang Vietnam.