Diharapkan, kerjasama ini dapat menambah kemampuan PINDAD dalam mendisain dan memproduksi kendaraan lapis baja setelah sebelumnya sukses dengan produksi ANOA dan Komodo yang keduanya merupakan reengineering dari produk buatan Perancis serta sukses dengan prototipe Panser Kanon Badak, walaupun belum mendapatkan pesanan produksi yang berarti.
Tank Medium Harimau karya PINDAD dan FNSS ini mempunyai berat sekitar 30-an ton, separuh dari berat Main Battle Tank Leopard 2 TNI AD. Dengan dipersenjatai kanon Cockerill CT-CV 105HP (High Pressure) 105mm Smoothbore gun dari CMI (Cockerill Maintenance & Ingenierie SA Defense) Belgia, tank ini diharapkan dapat diproduksi secara berkesinambungan sehingga menggantikan populasi AMX-13 TNI pengadaan tahun 60-an dan 80-an yang berjumlah ratusan itu.