Pemerintah Filipina menilai, selain biaya akuisisi dan biaya operasional yang diklaim lebih murah dari kompetitornya, Gripen juga terbukti dapat beroperasi sebagai pesawat tempur yang baik. Demikian disampaikan oleh Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana dalam wawancara kemarin.
Angkatan Udara Filipina telah lebih dari satu dekade mencari pesawat apa yang akan dibeli untuk menggantikan pesawat jet interceptor F-5A/B buatan Amerika yang pensiun pada tahun 2005 karena usia tua dan kurangnya suku cadang. Karena pesawat F-5 tidak dapat digunakan, Angkatan Udara Filipina tidak memiliki jet tempur multiperan dan meskipun telah membeli selusin jet latih FA-50 dari Korea Selatan, kemampuan pesawat-pesawat tersebut terbatas dibandingkan dengan Gripen.