Ini menyebabkan pergerakan kapal komando ini juga sangat sulit untuk dilacak oleh para jurnais maupun masyarakat awam. Berkali – kali kapal ini mencuri perhatian dengan muncul secara tiba – tiba dalam kegiatan operasi militer maupun operasi latihan tempur.
Bagi sebagian anggota komunitas Forum Militer di Indonesia, kemunculannya yang seringkali mendadak menjadikan kapal ini memiliki magnet tersendiri. Ditambah lagi dengan kenyataan bahwa kapal ini merupakan satu – satunya kapal buatan Jepang yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Laut.
Penulis sempat dibuat terkejut saat kapal ini tiba – tiba berlayar melintasi dermaga Komando Armada Dua RI (yang dulunya bernama Koarmatim, Komando Armada RI Kawasan Timur) saat sedang dilangsungkannya acara pameran Alutsista Naval Base Open Day 2016 dalam rangka memperingati Hari Armada RI pada tahun 2016 yang lalu.
Bagaimana tidak, ditengah kemeriahan acara tersebut tiba – tiba saja kapal perang legendaris ini melintas dengan perlahan seolah tak mau kalah dengan kapal – kapal perang baru yang tengah dipamerkan dalam acara tersebut. Dan sementara penulis terpana akan bentuk yang khas dari kapal ini, beberapa kawan anggota komunitas Forum Militer mengabadikan momen melintas nya kapal perang ini dengan kamera yang tersedia, mulai dari kamera HP, kamera digital, hingga kamera DSLR.
Spesifikasi KRI Multatuli 561
KRI Multatuli 561 merupakan kapal perang dari jenis Submarine Tender yang dibuat di galangan kapal Ishikawajima-Harima yang terletak di Tokyo, Jepang. Kapal ini memiliki bobot benaman sebesar 3.220 ton. Dimensi kapal ini yakni panjang total 111,35 meter ; lebar total 16 meter ; serta memiliki Draught sebesar 6,98 meter. Kapal ini ditenagai dengan mesin Diesel Burmeister and Wain yang mampu menghasilkan daya sebesar 5.500 Brake Horsepower. Dengan daya tersebut kapal ini dapat dipacu hingga kecepatan maksimal 18,5 knot. Sedangkan dalam kecepatan jelajah yakni 16 knot, kapal ini sanggup berlayar hingga sejauh 6.000 nautikal mil atau setara dengan 11.000 kilometer.
Untuk urusan persenjataan, kapal perang ini diperlengkapi dengan 6 unit meriam kaliber 37 milimeter yang ditempatkan pada dua mounting laras tunggal dan dua mounting laras ganda. Selain itu, ada pula senjata meriam anti pesawat kaliber 14,7 milimeter sebanyak 4 unit yang ditempatkan pada dua mounting laras ganda.