Kapal ini sering dikatakan dapat mudah terdeteksi lawan karena mesin turbin uapnya mengeluarkan asap hitam yang dikatakan masih terlihat di lautan lepas dari jarak lebih dari 70 kilometer oleh pesawat pengintai pada hari cerah.
Saking pekatnya asap Admiral Kuznetsov, pengendara mobil di jembatan selat di instambul sampai berhenti jika Admiral Kuznetsov lewat, karena menghindari bahaya tabrakan beruntuk karena menurunnya jarak pandang.
Sepanjang hidupnya hingga saat ini, kapal ini hanya dioperasikan di laut hitam, laut tengah, atlantik bagian utara dan laut baltik saja. Salah satu misi yang beberapa kali dilakukannya adalah mengunjungi basis Angkatan Laut Rusia di Suriah.
Kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov ini juga melakukan dukungan pada kekuatan Rusia di Suriah yang sedang bertempur di pihak pemerintah Suriah.
Pada tanggal 30 Oktober 2018, Admiral Kuznetsov mengalami kerusakan ketika terimpa crane raksasa diatas dry dock terapung. Ketika Admiral Kuznetsov sedang menjalani perbaikan dan perawatan besar. Crane raksasa yang rubuh tersebut membuat lubang cukup besar di flight deck kapal induk Rusia Admiral Kuznetsov.
Selain itu, dalam kecelakaan tersebut, diketahui satu pekerja tewas dalam kejadian tersebut. Dry dock yang digunakan, yang merupakan satu satunya dock yang mampu menampung kapal induk Rusia ini, juga mengalami kerusakan hingga tenggelam.
Masih belum cukup sial, setahun berikutnya, pada tahun Desember 2019 Admiral Kuznetsov kembali mengalami kebakaran ketika masih menjalani program perbaikannya yang tidak berkesudahan itu. Hal itu jelas menambah waktu perbaikannya hingga entah berapa tahun lamanya.