Saat ini Mesir masih memiliki 16 baterai rudal SA-6 Gainful yang sudah di refurbish dan sudah ditingkatkan kemampuannya. 1 baterai SA-6 Gainful memiliki 6 buah TEL (kendaraan peluncur) dan setiap TEL membawa 3 buah rudal.
SA-3 Goa/S-125 Pechora
Rudal buatan Soviet ini, setelah milik Suriah berhasil menembak F-16 Israel, menjadi cukup terkenal. terlebih digambarkan sebagai rudal sepuh, lawas dan jadul. Rudal S-125 Pechora milik Mesir yang beroperasi saat ini bukanlah rudal jadul. Pada 2012 Mesir membeli sekitar 70an paket upgrade unit Pechora nya.
Hasil rombakannya diberi nama Pechora-2M. Paket perombakan meliputi perawatan rudal, penggantian propellant, penggantian radar menjadi berteknologi digital. Jarak jangkaunya tetap di kisaran 35 Km. Kemungkinan besar, S-125 Pechora yang dimiliki oleh Suriah juga sudah menerima upgrade sejenis dari Rusia. Bagi S-125 Pechora, saat ini sudah bukan lagi rudal jadul dan lawas, tetapi sudah menjadi muda dan sangar kembali.
SA-15 Gauntlet/TOR
TOR ini merupakan sistem rudal anti pesawat buatan Rusia. Jarak jangkaunya sekitar 12 Km. Konsepnya, menyatukan rudal, radar, fire control dalam satu kendaraan. Alhasil, guna meningkatkan efisiensi, rudal pun dipasang dalam keadaan vertikal, sehingga tidak perlu di-tegak-kan terlebih dahulu seperti misalnya sistem Pechora. Mesir memiliki 16 unit TOR ini.
Tayer El Sabah
Tayer El Sabah merupakan usaha Mesir untuk memperpanjang umur rudal tua SA-2 Guideline / S-75 Dvina. Mesir mempunyai stok rudal SA-2 cukup banyak, dan menjelang akhir masa hidupnya Mesir melakukan reverse Engineering dan refurbishment. Mesir diperkuat oleh sekitar 40 baterai rudal ini. 1 baterai terdiri dari 8 rudal dan 1 radar. Tayer El Sabah ini dipasang sebagai pertahanan pangkalan dan sulit untuk dipindah pindahkan.
SA-17 Grizzly/9K37 BUK
Sistem rudal buatan Rusia ini merupakan pengganti dari sistem SA-6 yang sudah uzur. Seperti halnya SA-6, SA-17 BUK ini terdiri dari beberapa macam kendaraan dalam setiap sistemnya. Yang pertama tentu adalah kendaraan radar. Tugasnya mendeteksi dan mengunci sasaran sasaran.
Yang kedua adalah kendaraan peluncur atau sering disebut sebagai TEL (Transporter Erector Launcher) dan yang ketiga adalah Command Post. Mesir memiliki versi TEL yang mempunyai radar, sehingga disebut sebagai TELAR. Canggihnya Buk, radar dan fire control dari Buk system ini bisa menjadi master atas unit SA-6 Gainful. Mesir memiliki sekitar 10 Baterai.
SA-23 Gladiator/S300VM (Antey 2500)
Mesir memperoleh komponen pertama dari sistem S300VMnya pada tahun 2015. Dengan total anggaran sekitar 1 Milyar Dollar, Mesir mengakuisisi 4 Baterai S300VM, sebuah command post dan peralatan pendukung lainnya.
Dengan datangnya S300VM ini, Angkatan Pertahanan Udara Mesir dapat menciptakan area denial dengan radius 200 Km per baterainya. 3 baterai digunakan oleh operasional dan 1 baterai untuk training center.
Selain alutsista alutsista yang disebutkan diatas, Mesir juga masih diperkuat dengan 18 baterai rudal buatan Amerika MM-23 Hawk, dengan 6 peluncur per baterai. Kemudian juga masih ada sekitar 40 unit ZSU-57-2 yang pada dasarnya adalah meriam simbah S-60 laras ganda yang diberikan platform gerak sendiri.
Kemudian juga ada 72 unit M167 Vulcan Air Defense System. Sistem buatan Amerika yang merupakan meriam tarik 20mm ini menggunakan kanon Vulcan sebagai senjata utamanya. Meriam ini berfungsi ganda untuk memberikan bantuan tembakan bagi pasukan darat. Disamping dengan ribuan meriam meriam pertahanan udara pembelian jaman Soviet dulu. (Jangan lupa meninggalkan komentar pada form komentar di bawah artikel ini).
Ajegile, semuanya, kecuali S300, belinya kaga ngeteng.
Kapan kita kaya gini nih?
Pada saatnya nanti hehe..
Yang menarik, SA-2 jaman Trikora dan Vietnam, masih di pertahankan dan dirawat ya; Efektif ga ya lawan F-35 Adirnya Israel? Dengan segitu banyak rudal pun, beli S300 cuma 4 sistem ya, mahal bener berarti ya?
Untuk menghemat anggaran. Kalau masih bisa dioptimalkan, mengapa tidak direfurbish dan dipakai kembali? 😀
Seharusnya Indonesia bisa lbh banyak&berkualitas utk alutsista nya baik darat, udara, laut dan arhanudnya.
Krn versi IMF (2017) PDB Indonesia jauh di atas Mesir.
cakep ya, saya yakin indonesia bisa sistem pertahanannya seperti mesir
Bismillah cukup beli rudal tor dan buk aja dulu