Mengenal AWACS, Radar Terbang Koreografer Pertempuran Udara – HobbyMiliter.com. Perang udara semakin kompleks dengan melibatkan kekuatan teknologi maju dan penguasaan informasi. Konsep early warning dan first look, first kill menjadi dua hal yang amat penting untuk bisa menguasai medan pertempuran dan sekaligus memenangkannya.
Permasalahannya, bagaimana caranya mengumpulkan informasi situasi medan perang sebanvak, selengkap mungkin dan seefisien mungkin. Konsep ini kemudian dirumuskan, sehingga informasi yang didapat bersifat menyeluruh dan dapat didistribusikan kepada sistem-sistem perangkat perang secara real time.
Salah satu elemen yang mendukung pada tercapainya keunggulan ISTAR (Intelligence, Surveillance, Target Acquisition, and Reconnaissance) tidak lain adalah penggunaan pesawat Airborne Early Warning and Control (AEW&C).
Pesawat inilah yang bila dianalogikan akan berperan sebagai menara kontrol untuk pengaturan semua perangkat perang, khususnya pesawat dan alutsista udara lainnva. Pesawat AEW&C memberikan informasi sebanvak-banyaknya mengenai medan pertempuran.
Radar terbang memiliki keunggulan dari radar yang ditanam secara fixed di darat karena sifat pergerakannya yang sangat mobile. Sedangkan radar fixed bila posisinya sudah diketahui oleh musuh akan menjadi sasaran yang dengan segala cara akan dimusnahkan terlebih dahulu (bahkan dalam kasus Israel vs Mesir, radar buatan Soviet milik Mesir diculik oleh Israel).
Keuntungan lainnya adalah kemungkinan deteksi yang lebih besar pada pesawat tempur yang didesain memiliki RCS kecil (stealth) karena sisi atas pesawat tempur stealth biasanya masih ada control surface yang memiliki RCS lebih besar dari pada sisi bawah.
Indonesia merupakan salah satu negara yang saat ini tengah menjajaki pembelian pesawat AEW&C. Di samping itu Indonesia juga berencana membeli jet tanker untuk memenuhi kebutuhan kekuatan pokok minimum.
AWACS atau AEW&C?
Tak sedikit awam atau bahkan media yang bingung memilih istilah mana yang dipakai: AEW&C atau AWACS? Sejatinya, kedua istilah itu sama saja artinya. Terminologi AEW&C (Airborne Early Warning and Control) mulai muncul tahun 1970-an, sebagai kelanjutan atau peningkatan kapabilitas dari fungsi AEW (Airborne Early Warning) generasi awal yang muncul mulai dari dekade 1950-an.
Berbeda dengan AEW yang misi utamanya “sekadar” radar terbang, maka AEW&C memiliki kemampuan kendali, eksekusi dan manajemen pertempuran alias C2BM (Command, Control and Battle Management).
Sementara itu, istilah AWACS (Airborne Warning And Control System) sendiri merupakan terminologi yang dipakai tatkala AU Amerika Serikat (USAF) memperkenalkan program pesawat peringatan dini pada dekade 1970-an.
Dan sesungguhnya istilah yang masih umum dipakai oleh praktisi indutri pertahanan dan pakar teknologi aviasi militer adalah AEW&C. Istilah AWACS sendiri lebih umum dipakai oleh kalangan militer AS dan media populer. Mungkin juga lantaran penyebutan di lidahnya yang lebih “enak” AWACS ketimbang AEW&C.
Berikut ini antara lain beberapa pesawat-pesawat AEW&C/AWACS yang sudah operasional dan digunakan sebagai salah satu unsur kekuatan perang udara modern di beberapa negara dan layak untuk dipertimbangkan sebagai calon AWACS TNI AU:
AWACS BOEING E-3 SENTRY
Inilah generasi pertama AWACS, sekaligus sistem yang kelak mempulerkan istilah itu sendiri. Perannya amat vital sebagai “koreografer udara” bagi kekuatan udara adidaya AS. Tak pernah AS mengirim kekuatan tempur udaranya tanpa pendampingan AWACS. Meski sudah operasional sejak dekade 1970-an namun secara teknologi tetap selalu di up-to-date lantaran AS kerap meningkatkan kemampuannya secara berkala, terencana dan berkesinambungan.