Alutsista rudal hanud buatan Eurosam (patungan antara MBDA Missile Systems dan Thales) ini telah melalui serangkaian uji tembak langsung (live firing) mulai dari 2005 (oleh pabrikan), disusul evaluasi awal oleh Perancis dan Italia (2008), yang dilanjutkan dengan uji tembak dengan sasaran rudal balistik mandala (2010). Pasca resmi operasional, Perancis bahkan sudah melakukan uji tembak sendiri tahun 2011 lalu dengan hasil memuaskan.
Alutsista hanud yang disebut-sebut sebagai setara dengan rudal Patriot (buatan AS) dan S300/400/500 (buatan Rusia) ini semua sub sistem utamanya merupakan buatan Eropa, dan digadang-gadang sebagai salah satu alutsista hanud tercanggih yang ada di pasaran saat ini.
Tiap baterai MAMBA dilengkapi radar bermobilitas ARABEL yang merupakan radar jenis 3D phased array dan mampu menjejak hingga 100 target simultan di berbagai ketinggian, dan mampu mengunci 10 di antaranya untuk kemudian disasar dengan rudal siap tembak yang dikemas dalam satu kontainer berisi delapan rudal yang bisa ditembakkan salvo. Tidak sampai beberapa detik kemudian komputer akan beralih mengunci 10 target berikutnya dan menembakkan salvo kedua, dan seterusnya sampai semua target tereliminasi.
Semua sistem MAMBA dirancang bersifat modular guna memudahkan peningkatan kemampuan (upgradeable) di kemudian hari. Seperti halnya alutsista hanud terintegrasi pada umumnya, MAMBA terdiri dari tiga subsistem utama yaitu radar, modul kendali penindakan (engagement module) dan peluncur rudal.
Sesuai sifatnya yang bermobilitas tinggi, ketiganya terpasang pada truk berkemampuan off-road buatan Renault, dan tiap modul dapat diangkut dengan pesawat angkut sekelas C-130 Hercules tanpa perlu diurai/dipreteli. Sehingga untuk memindahkan 1 baterai ke garis depan hanya perlu menggerakan 2-3 Hercules dalam 2 sorti penerbangan saja. Poin terakhir inilah yang tidak dimiliki sista hanud lain yang berkemampuan anti-TBM. Baik Patriot maupun S300/400/500 series tiap modulnya memerlukan sarana angkut berat minimal sekelas C-17 Globemaster III atau Ilyushin Il-76.
Soal kinerja aksi, MAMBA jelas mampu bersaing dengan para rivalnya dari AS maupun Rusia, meski untuk urusan jangkauan tembak Rusia masih di atas angin. Mamba mampu mencegat pesawat terbang atau rudal balistik mandala sejauh 120 km, atau dengan ketinggian maksimum 20.000 m. Sementara untuk rudal jelajah yang terbang di ketinggian amat rendah, mampu dihadang pada jarak sekitar 35 km.