Rasa ingin tahu pihak Barat terhadap mesin perang pencegat baru Soviet memang sangat besar. AS terus memata-matai hingga akhirnya mendapatkan satu foto citra satelit ujicoba sebuah pesawat baru yang dijuluki “Ram-K” di Ramenskoye. Tangkapan gambar buram itu sebenarnya adalah T-10, prototipe dari Su-27, bukan MiG-31.
MiG-31 baru benar-benar berhasil terfoto oleh pilot Norwegia di Laut Barents tahun 1985, tiga tahun setelah pencegat itu digunakan Garda Pertahanan Udara Soviet (PVO). Berbeda dengan MiG-25, MiG-31 berkursi ganda. Orang yang duduk di kursi belakang bertugas sebagai operator senjata.
Hingga tahun 2000, sebanyak 400 MiG-31 berbagai varian berhasil dibuat oleh pabrik MiG. Lalu sejak tahun 2010, ada sekitar 60 unit MiG-31 standar yang sudah diupgrade Rusia menjadi MiG-31BM. MiG-31 tua pun mengalami reinkarnasi dari interceptor menjadi multi-role fighter standar 2020. Meski demikian, salah satu “kelemahan” MiG-31 sepertinya
tetap terwarisi dari MiG-25. Pesawat ini masih terbilang kaku untuk bermanuver, tidak seluwes Su-35BM yang bak penari balet di udara namun amat mematikan.
Dan karena itu pula MiG-31BM kurang bagus digunakan untuk close combat. Pihak pabrikan mengatakan, sejak awal MiG-31BM memang tidak dirancang untuk kemampuan itu. Selebihnya, kecepatan terbang sebagai pencegat jadi andalan utama pesawat ini.
Saat ini diperkirakan sekitar 370 unit MiG-31 masih ada dalam inventori Rusia, sedangkan 30 unit lainnya ada di Kazakhtan. Masa depan MiG-31 pun tergantung pada Rusia sendiri. Bila ekonomi negeri itu semakin membaik, tidak menutup kemungkinan semua sisa-sisa MiG-31 akan diubah menjadi MiG-31BM.
Keandalan pesawat ini masih menjadi tumpuan. Terbukti ketika bulan lalu AU Rusia menempatkan armada MiG-31BM di Kota Omsk sebagai penjaga ruang udara wilayah Novosibiris, Siberia yang terkenal dinginnya.
Mau melihat sosok MiG-31BM? Sepertinya harus datang ke negeri asalnya.