Tahun 2010 tambahan order 42 Sukhoi kembali diberikan ke HAL. Jika selesai semua, total Su-30MKI India akan menjadi 272 unit, sesuai rencananya untuk menggantikan armada MiG-21 nya yang ratusan unit itu. Progressnya, hingga Mei 2018, secara fisik, India sudah memiliki 249 unit Sukhoi Su-30MKI, sementara sisanya sedang dalam progress pembangunan.
Kini, dan ke depan, India boleh berbangga dan membusungkan dadanya. Sebagai negara besar dengan luas wilayah 3,316 juta km2 yang merasa perlu menegakkan kedaulatan negaranya. Sehubungan sudah pernah mengalami konflik bersenjata dengan dua tetangganya, China dan Pakistan, saat ini India sudah siap menghalau berbagai ancaman dari luar. Super Flanker hanyalah satu dari sekian alutsista andalan di samping rudal balistik berhulu ledak nuklir yang dikembangkan India.
Dengan kekuatan pertahanannya itu, pemerintah India setidaknya bisa memberikan rasa ketenangan kepada lebih satu miliar penduduknya untuk terhindar dari agresi militer negara lain.
Sukhoi Su-30MKI Mengalahkan F-15C
Pada bulan Mei 2002, majalah Aviation Week & Space Technology membuat laporan yang cukup eye catching dengan judul Su-30MK Beats F-15C ‘Every Time’. Bukan mengada-ada, laporan ini diangkat berdasar penelitian secara rahasia menggunakan simulator 360 derajat di fasilitas simulator Boeing, St Louis.
Saat itu AU AS (USAF) tengah mengkaji berbagai pesawat tempur modern dan mempertarungkannya di dalam simulator. Jadi tidak hanya Su-30MK dengan F-15C saja, melainkan banyak pesawat tempur lain yang coba ditandingkan. Tetapi, begitu sampai pada duel antara Flanker lawan Eagle semua pun terdiam.
Hasil simulator di atas jelas mencengangkan banyak pihak, terutama AS. Begitulah faktanya, tulis majalah penerbangan kredibel itu. Diuraikan secara rinci bagaimana, misalnya, Su-30MK mampu menggunakan kemampuan manuver dan kecepatan tinggi untuk membuat bingung radar yang dimiliki F-15C. Setelah itu, dengan leluasa Su-30MK meluncurkan dua rudalnya dan kembali “bersembunyi” melalui manuvernya sebelum F-15C memberikan respon.
Su-30MK yang digunakan dalam simulator memang yang menggunakan pengatur arah sembur jet (TVC), sebagaimana yang dimiliki India dengan seri MKI. Untuk itulah, Flanker mampu memainkan superioritas yang tidak dimiliki F-15. “Taktik tempur dan kemampuan manuver Su-30MK berhasil menekuk F-15 di setiap saat.
Pesawat itu (Su-30MK), begitu pintar membuat F-15C kelimpungan. Dalam sekejap ia bisa hilang dari tangkapan radar F-15C dan memukul balik dengan cepat menggunakan rudal BVR AA-12 Adder atau rudal infra merah jarak pendek AA-11 Archer. Inilah yang membuat persentase kills Su-30MK lebih tinggi dibanding F-15C, ’’kata seorang perwira AU AS yang mengikuti jalannya simulasi.
Bahkan perwira itu memberikan penjelasan tambahan. Ketika manuver Su-30MK yang berubah-ubah itu bisa dilaksanakan secara sempurna, Su-30MK benar-benar menghilang dari tangkapan radar F-15C yang mengandalkan efek doppler terhadap targetnya. “F-15 dibuat seperti sebuah pesawat yang bodoh. la kebingungan,” ujarnya.
Kehebatan Flanker secara teroritik memang terbukti di atas kertas maupun di simulator. Ini pun yang mengundang rasa kepenasaran sangat tinggi para pilot tempur AS untuk mencoba mengawaki si penempur bertubuh bongsor itu. Mimpi itu akhirnya terwujud ketika dua pilot F-16 USAF, Kapten Pnb Martin “Gabby” Mentch dan Lettu Pnb Robert “Pipes” Stimpson yang mendapat kesempatan mengawaki Sukhoi Su-30MK punya India dalam latihan Cope India 06 bulan Oktober 2005.
Kedua pilot F-16 dari Skadron Tempur ke-13 Misawa Air Base, Jepang itu harus mengakui secara jantan kalau Su-30MKI memang memiliki superioritas yang tinggi di udara. “The MKI is an amazing jet that has a lot of maneuverability,” kata Mentch.