Selain itu, gema suara begitu lemah sehingga sulit untuk dideteksi. Untuk mengatasi berbagai kendala ini, radar menggunakan gelombang radio, bukan gelombang suara. Gelombang radio merambat lebih jauh dan tidak terlihat atau terdengar oleh manusia. Yang pasti gelombang radio mudah untuk dideteksi meski lemah sekalipun.
Gelombang Intensitas Tinggi Radar
Pada umumnya cara kerja radar adalah dengan mengaktifkan transmitter. Transmitter atau pemancar ini memancarkan gelombang radio pendek berfrekuensi tinggi dan dengan intensitas tinggi. Burst berlangsung dalam hitungan mikrosekon. Radar kemudian seecara otomatis mematikan pemancar dan mengaktifkan penerima yang mendengarkan gema hasil pantulan obyek yang dihasilkan. Radar mengukur waktu yang dibutuhkan hingga gema terdengar termasuk memperhitungkan Doppler shift dari gema. Semua itu terjadi secara sangat cepat.
Gelombang radio merambat dalam kecepatan cahaya, sekitar 0,3 meter per mikrosekon. Jadi, jika radar memiliki sistem penghitungan waktu yang sangat cepat, jarak pesawat dapat ditentukan dengan sangat akurat. Menggunakan peralatan pengolah sinyal khusus, radar dapat mengukur Doppler shift dengan tepat sekaligus menentukan kecepatan pesawat.
Singkatnya, cara kerja radar adalah antena radar mengirimkan gelombang radio pendek berkekuatan tinggi pada frekuensi yang diketahui. Ketika gelombang menabrak sebuah obyek terbang, gelombang ini memantul. Antena yang sama digunakan untuk menerima sinyal kembali yang lebih lemah.
Dibandingkan dengan radar berbasis udara, radar berbasis darat lebih berpotensi mengalami gangguan. Ketika radar menembakkan gelombang, gema yang datang merupakan hasil pantulan gelombang pada berbagai obyek seperti pagar, jembatan, gunung, gedung, dan lain-lain.
Lalu pantulan yang mana yang layak di tampilkan di layar operator? Cara mudah untuk menghilangkan gangguan ini adalah dengan menyaring gema yang tidak terkena efek Doppler shift. Radar hanya memperhatikan sinyal yang dipengaruhi Doppler shift dan karena pancaran radar terfokus dengan tepat, gelombang hanya menabrak pesawat.
Demikianlah penjelasan sederhana cara kerja radar. Pada kesempatan lain akan dijelaskan mengenai AWACS, radar terbang yang mengkoreografikan pertempuran udara.
Yang saya super duper heran adalah, kenapa hingga detik ini kita tidak bisa membuat Radar ?? Apakah tidak ada ilmuan tersebut di negri ini ?? Apakah terlampau terbelakang kah tekhnology negri kita, apa mungkin kita tertinggal 1 juta tahun sehingga seolah begitu primitif nya bangsa kita..?? Entahlah.. tidak punya keinginan, ataukah system yg membuat bangsa kita tidak berdaya untuk memiliki keinginan..
Sebenernya bbrp tahun lalu PT.LEN sudah bisa membuat radar surveilance S-200, radar S-Band dengan jangkauan 200Km. Proyek selanjutnya adalah radar pertahanan udara nasional Ground Control Intercept (GCI) yang risetnya melibatakan 13 institusi dan ini sudah masuk PRN 2020-2024.
ya sudah, cukup kamu “leave”aja.