A-37 Dragonfly, Pesawat Perang Vietnam Spesialis COIN – HobbyMiliter.com. Tampilan fisik luar pesawat jaman perang Vietnam ini nyaris tidak berubah selama 40 tahun masa hidupnya. Namanya kecilnya (nickname) pun imut, Tweet, walau secara resmi, ketika menjadi pesawat penyerang, dia dijuluki Dragonfly alias capung. Namun jangan sangsikan aksinya di Vietnam atau di Amerika Latin. Ganas euy!
Awalnya, pada 12 Oktober 1954, Cessna berhasil menerbangkan pesawat baru yang diberi kode pabrik Model 318 alias kode USAF XT-37 di Wichita, Kansas. Bodi XT-37 sepenuhnya terbuat dari metal dengan desain sayap lurus kaku. Desainnya bisa dikata pendek namun terihat tegap dengan ruang pandang sangat luas. Jika dilihat dari depan, bodi pesawat terlihat cukup pipih dan karena itu ada yang bilang pesawat ini menerapkan konsep minimalis.
Anehnya walau bentuknya disebut seperti kecebong, pesawat ini malah diberi julukan Tweet, burung kecil dan umum dikenal lewat image tokoh kartun Tweety Bird dari serial Looney Tunes. Nama ini diambil karena tinggi T-37 terlihat seperti burung Tweet. Fungsi utamanya: pesawat latih.
Setelah produksi, T-37A (Cessna 318A) umumnya menggantikan Beech T-34A Mentor sebagai pesawat latih dasar di lingkungan AU AS. Seiring waktu, AU AS pun mengadopsi T-37B (Model 318B) pada 6 November 1959. Lebih dari 200 varian ini masih operasional hingga 2009-2012, tidak termasuk yang digunakan di unit-unit udara lainnya di berbagai negara. Mesin versi awal Continental J69-T-9 920 pon terakhir sudah diganti
dengan J69-T-5 berdaya 1.025 pon. Modifikasi ini dilakukan untuk membuat versi A tetap terbang.
Di lingkungan AB AS, sebenarnya pihak US Army pernah mencoba untuk mengembangkan versi bersenjata A-37 namun dihalang-halangi oleh pihak USAF yang kemudian memiliki namun dioperasionalkan dengan setengah hati. Buktinya kemudian AU menjual sejumlah T-37C kepada negara lain dibawah program Military Assistance Program.
Penjualan ini tentu saja diiringi dengan pengurangan performa. Dudukan senjata di bawah sayap disisakan satu saja dengan setiap wing tip mampu menyimpan 246 liter bahan bakar. Walau berat lepas landas maksimum (MTOW) naik 22% menjadi 8.000 pon, mesin J69 tidak disertakan di pesawat yang dilego ini.
Pesawat Perang Vietnam
Pada tahun 1962, dua T-37B pernah dievaluasi oleh Special Air Warfare Center USAF di Eglin AFB, Florida. Evaluasi dilakukan terhadap kemampuan gotong senjata pesawat yang memiliki MTOW 8.700 pon atari hampir 33% di atas MTOW asli.
Hasil evaluasi, sejumlah komponen kemudian dikirim ke Cessna dan pesawat dikonversi menjadi YAT-37D dengan tiga pylon per sayap. Bahan bakar di wing tip juga naik menjadi 360 liter dan tanki bahan bakar internal dilindungi pelapis khusus. Sementara di hidung sekarang terpasang senapan mesin General Electric GAU-2A/B Gatling-type Minigun dengan 1.500 peluru kaliber 7,62 mm.
Selain itu, sayap dan leher gantungan senjata di sayap sedikit diperkuat untuk membuatnya aman beroperasi di medan tak bersahabat. Dua mesin General Electric J85-J2/5 yang lebih kuat, dipasangkan untuk menjadikan pesawat mencapai performa tertingginya dengan MTOW 11.700 pon.
Penerbangan perdana pesawat pertama YAT-37D dilakukan pada 22 Oktober 1963. Karena sejumlah friksi di tubuh USAF dan keraguan antara keperluan terhadap pesawat latih dan COIN (counterinsurgency), prototipe kedua akhirnya dikirim ke Museum AU AS di Wright-Patterson AFB. Nasib yang naas.
Diluar soal nasib A-37 di AU AS, sebulan sebelumnya Presiden Lyndon B Johnson memenangkan kampanye dalam pemilihan umum nasional. Dalam sebuah pidatonya selama pemilihan, Johnson menyitir otoritas yang diperolehnya dari Kongress pada 7 Agustus 1964 ketika Resolusi Teluk Tonkin memberi hak kepadanya untuk mengirim pasukan AS untuk membantu Vietnam Selatan dalam menghadapi infiltrasi Komunis dari utara.
Konsekuensinya, pada 23 Agustus 1966 AU AS sudah siap dengan T-37 bersenjata dengan tugas sebagai pesawat serang. Sedikit modifikasi dilakukan dengan menambahkan roket JATO (jet assisted take off) agar jarak take off menjadi lebih pendek. Bukan apa apa, USAF masih menyangsikan kapasitas landasan udara yang akan digunakannya di asia tenggara waktu itu. Prototipe kedua yang sudah menghuni museum, ditarik kembali untuk dipersiapkan mengikuti pengujian.
Sementara Cessna menerima kontrak dari USAF System Command guna memodifikasi 39 T-37B versi awal menjadi AT-37D. Hasil konversi pertama dikirim pada 2 Mei 1967 dan tiga bulan kemudian pesawat ini sudah beroperasi di Vietnam. Semuanya dibuat ngebut.
Pesawat apa odong2 … pake COIN
super tucano Indonesia juga spesialis COIN (counter insurgensy) rendah wawasan malah dibilang odong² maas mas hahaha
Itu bikinan mana mind?
Barang langka cukup disemir biar kinclong..
Keren produksi ulang dong
Itu pesawat bomber