Kemudian, saat terjadi eskalasi tensi politik di Semenanjung Korea sejak tahun 2017 hingga awal 2018 lalu, dikabarkan bahwa CHAMP sempat nyaris di deploy atau diluncurkan ke wilayah Korea Utara. Amerika Serikat dikabarkan sempat menyiapkan rencana untuk meluncurkan sistem senjata non lethal tersebut saat penguasa Korea Utara, Kim Jong Un mengumbar ancaman hendak melaksanakan serangkaian uji peluncuran rudal nuklir antar benua atau Inter Continental Ballistic Missile pada kurun waktu tersebut (2017 hingga awal 2018,red).
Penutup
Terlepas dari jadi atau tidaknya sistem senjata CHAMP diluncurkan ke wilayah Korea Utara, ada beberapa hal yang perlu kita cermati bersama terkait hadirnya sistem senjata ini dalam dunia militer, pertahanan dan keamanan, diantaranya :
a. Sistem senjata CHAMP merupakan salah satu game changer atau penemuan penting yang dapat mengubah jalannya pertempuran dalam konflik militer yang akan terjadi di masa depan.
b. Hadirnya sistem CHAMP juga akan mengubah paradigma tentang konsep pertempuran elektronika atau electronic warfare dari yang dulunya lebih ke arah mengganggu sistem elektronika musuh menjadi lebih ke melumpuhkan sistem elektronika musuh. Secara taktis dan strategis, lumpuhnya sistem elektronika musuh merupakan pijakan bagi kemenangan atas kubu lawan.
c. Tidak perlu lagi AS pusing memikirkan keselamatan anggota unit pasukan khusus nya yang harus diterjunkan untuk melaksanakan misi sabotase, karena peranan mereka dapat digantikan oleh sistem senjata CHAMP ini.