Program pembuatan Pucara dimulai Agustus 1966 dan ditangani oleh pabrik pesawat militer Argentina, Fabrica Militar de Aviones (FMA) berlokasi di kota Cordoba. Sebelum bekerja, tim produksi Pucara sangat terinspirasi dengan keberadaan pesawat OV-10 Bronco milik AS sehingga bisa dikatakan tim ini bekerja berdasar contekan bodi dan teknologi Bronco.
Pada akhir 1967 hasil kerja keras tim Pucara sudah menunjukkan hasil, berupa prototipe single seat dan sukses diterbangkan. Setelah melakukan revisi pada sayap ekor pada Januari 1968, FMA mulai memproduksi Pucara secara resmi.
Produk pertama Pucara menggunakan mesin 940-shp Garret TPE331-U-303 turbopropeller. Jenis mesin ini terus digunakan hingga Agustus 1969 dan Pucara sendiri kemudian mendapat julukan pesawat tempur dengan call sign Delfin. Tahun 1974 mesin Pucara diganti dengan mesin yang lebih canggih berkemampuan 729-kW dan sekaligus mendapat nama baru, Pucara. Dalam sejarah kuno Argentina, Pucara merupakan puncak bukit yang dikeramatkan oleh suku Inca dan sering dilintasi oleh pilot-pilot FAA.
Ketika diuji untuk operasi militer kelemahan Pucara ternyata mulai bermunculan. Di antaranya perlu tambahan plat baja pada bagian bawah bodi dan fungsinya sebagai pelindung kokpit dari tembakan senapan mesin musuh. Penambahan tangki bahan bakar menjadi tiga sehingga mampu membuat bahan bakar lebih banyak, dan penambahan kursi lontar untuk sarana keselamatan pilot serta kopilot.
Sejumlah senjata mulai dipasang dalam jumlah lebih banyak, seperti kanon Hispano HS804 20 mm yang ditaruh di badan pesawat. Sepasang senapan mesin FN-Browning M2-30 kaliber 7,62 mm juga dipasang di dua sisi samping fuselage.
Selain dua senjata itu, Pucara masih dimuati berbagai persenjataan berat lainnya. Yakni, beragam jenis bom seperti tandem triplets GP bom masing-masing berbobot 50 kg hingga 120 kg, tabung roket bermuatan19 peluncur, tabung roket Jl 100, GP bom 120 kg dan 400 kg, F-1 roket kaliber 68 mm dan lainnya.