“Penerbangan kali ini berjalan sesuai dengan rencana kami, dengan level pencapaian performa yang sama dengan ekspektasi kami. Sesuai perkiraan kami, pesawat dapat dikendalikan dengan mudah dan sangat menyenangkan untuk saya bisa menerbangkan pesawat ini,” demikian ujar Magnus Fredriksson, pilot penguji pesawat eksperimental SAAB Global Eye. SAAB Global Eye menawarkan solusi praktis dimana kemampuan survei dan pengawasan wilayah maritim, udara, dan daratan mampu dilaksanakan dalam satu pesawat pengintai dan peringatan dini. Konsumen perdana dari pesawat pengintai dan peringatan dini tersebut yakni Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab yang menempatkan Global Eye sebagai pesawat Swing Role Surveillance System atau SRSS. Dengan sederet sensor yang dibawanya, pesawat jet pengintai dan peringatan dini SAAB Global Eye mampu terbang dalam durasi 11 jam, sebuah kelebihan dimana pesawat pengintai dan peringatan dini umumnya harus memiliki waktu Loitering yang lama agar dapat mengintai pergerakan musuh dalam durasi yang panjang.
Pesawat Pengintai SAAB Global Eye Sukses Laksanakan Penerbangan Perdana
Baca Juga
MARINIR AMERIKA SENANG BISA BERLATIH DENGAN MARINIR INDONESIA
MARINIR AMERIKA SENANG BISA BERLATIH DENGAN MARINIR INDONESIA - HobbyMiliter.com - Dispen Kormar (Banyuwangi). Komandan Batalyon Infanteri 5 Marinir Letkol Marinir Arip Supriyadi, S.H.,...