Tidak disebutkan secara pasti berapa jumlah pesawat jet tempur yang kini telah ditempatkan diatas dek kapal serbu amfibi tersebut. Namun demikian dapat dilihat bahwa Korps Marinir AS semakin siap dan mulai dapat beradaptasi dengan kehadiran jet tempur generasi kelima tersebut. Kehadiran jet – jet tempur F35B tersebut tentu sangat menggembirakan bagi para pilot tempur Korps Marinir AS lantaran pesawat jet tempur ini akan menggantikan peranan pesawat jet tempur AV8B Harrier II yang telah dioperasikan oleh Korps Marinir AS sejak medio tahun 1980. Sama seperti pendahulunya, Harrier II, jet tempur F35B merupakan varian Short Take-Off and Vertical Landing atau STOVL yakni pesawat yang dapat lepas landas di landasan yang sangat pendek dan dapat mendarat secara vertikal layaknya sebuah helikopter. Kehadiran unsur skuadron F35B diatas dek kapal serbu amfibi milik AS, USS Wasp (LHD-1) membawa dampak signifikan dalam hal peningkatan kemampuan operasi amfibi jarak jauh dan penerapan taktik pertempuran serta interoperabilitas antar elemen pasukan Marinir AS mulai dari elemen darat, laut, hingga udara.
Baca Juga
Pesawat Made in Indonesia Terus Dikembangkan
Hobbymiliter.com - Seiring dengan berkembang pesatnya industri kedirgantaraan nasional, industri pembuatan komponen pesawat dalam negeri pun semakin dikembangkan.Ketua Indonesia Aircraft and Component Manufacturer Association...