Rudal ini dikabarkan ditenagai oleh mesin ramjet dan mampu dibawa dan diluncurkan dari pesawat jet tempur Mikoyan Gurevich MiG31 Foxhound yang telah dimodernisasi. Selain kemampuan menjelajah dalam kecepatan hipersonik, rudal jelajah Kinzhal juga dikabarkan memiliki jarak jangkau yang cukup jauh yakni sekitar 2.000 kilometer. Rudal jelajah ini dibangun oleh Rusia untuk menghadapi target – target yang berukuran cukup besar dan dilindungi dengan baik oleh sistem senjata pertahanan udara milik musuh, misalnya kapal induk, bunker dan atau fasilitas komunikasi milik musuh. Rusia juga nampaknya sedang berusaha mengejar ketertinggalan dari negara – negara Barat dan juga Tiongkok yang mulai berhasil mengembangkan rudal untuk fungsi serangan Stand-Off atau rudal yang dapat ditembakkan jauh sebelum pesawat memasuki wilayah jangkauan sistem senjata pertahanan udara milik musuh. Hadirnya rudal jelajah Kinzhal membuat pilot – pilot jet tempur Rusia nantinya dapat menghajar target sasaran dari jarak yang cukup aman.
Baca Juga
Iran Pamerkan Sistem Pertahanan Rudal S-300 Buatan Rusia
Hobbymiliter.com - Untuk pertama kalinya, Iran mengizinkan media untuk merekam sistem pertahanan rudal S-300 PMU2 yang sudah mereka pesan dari Rusia. Mobilisasi dan penempatan...