HobbyMiliter.com – Sea Harrier Wujud Kedigdayaan Inggris Di Udara Dan Di Lautan. Apakah anda masih ingat dengan artikel yang kami hadirkan beberapa waktu yang lalu tentang kisah pesawat tempur berbasis kapal induk Dassault Etendard dan Super Etendard? HobbyMiliter sempat menyajikan seklumit cerita ketika jet – jet tempur Dassault Super Etendard milik Angkatan Laut Argentina menghajar sebuah kapal perang milik Angkatan Laut Inggris, HMS Sheffield dengan menggunakan rudal Exocet hingga akhirnya kapal tersebut tenggelam pada Perang Malvinas / Perang Falklands.
Nah, kali ini, HobbyMiliter akan mencoba menghadirkan kisah dari musuh jet tempur Super Etendard kala itu, yakni Sea Harrier milik Angkatan Laut Kerajaan Inggris (Royal Navy). Bagaimana kisahnya? Simak yang satu ini…
Sejarah Singkat Sea Harrier
Sea Harrier lahir sebagai pengembangan dari pesawat jet tempur Hawker Siddeley Harrier. Diawali dengan peristiwa mendaratnya prototype pesawat P.1127 keatas dek landasan kapal induk kelas Audacious milik Inggris, HMS Ark Royal pada bulan Februari 1963. Prototype tersebut kemudian berevolusi menjadi pesawat jet tempur Hawker Siddeley Harrier. Sea Harrier sebagai varian jet tempur Harrier untuk penggunaan oleh Angkatan Laut mulai dikembangkan sejak saat itu dan mulai melaksanakan misi penerbangan perdana pada bulan Agustus tahun 1978. Sea Harrier berbeda dengan Harrier secara khusus karena ia menggunakan avionik dan mesin yang berbeda yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional di tubuh Angkatan Laut Inggris. Mesin Pegasus yang digunakan juga didesain dengan tingkat ketahanan terhadap korosi yang lebih tinggi daripada mesin yang sama digunakan pada Harrier versi Angkatan Udara Inggris.
Kiprah Sea Harrier, Dari Falklands-Malvinas Hingga Balkan War
April 1982, Argentina melaksanakan invasi untuk menduduki kepulauan Falklands sebagai upaya untuk menegakkan klaim atas teritorial tersebut. Inggris, yang merasa bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah “koloni” mereka sejak tahun 1841, melaksanakan upaya perebutan kembali wilayah tersebut dengan mengirimkan satuan tugas atau Task Force yang terdiri dari kapal – kapal perang Angkatan Laut Inggris serta pesawat tempur dan bomber milik Angkatan Udara Inggris. Sebuah operasi yang tergolong cukup berisiko mengingat jarak yang jauh antara daratan utama Inggris dengan kepulauan Falklands.