Pemancar-pemancar tersebut menggunakan gelombang radio frekwensi AM. Tak heran jika alat bantu navigasi seperti radio compass ADF yang terpasang di pesawat dapat menerima pula pancaran siaran radio umum. Di wilayah Indonesia, misalnya, ADF bisa pula digunakan untuk mendengar siaran Radio Republik Indonesia. Sehingga tak heran jika pancaran RRI yang tersebar di hampir seluruh kota di Indonesia kerap dijadikan pula sebagai penentu arah bagi pesawat terbang.
Penerbang TNI AU biasanya memiliki daftar frekwensi stasiun RRI yang ada di sejumlah kota. Frekwensi itu dapat dimanfaatkan untuk memastikan posisi pesawat. Pancaran sinyalnya bisa digunakan untuk menentukan posisi pesawat, apakah ada di kanan atau kiri, di utara atau selatan sebuah kota.
Saat pesawat yang pilot awaki terbang dari Jakarta menuju Surabaya, misalnya, tatkala mendekati Semarang, misalnya, pilot bisa memutar RRI Semarang di alat navigasi radio compass ADF. Saat itu pulalah, sambil menunaikan tugas sebagai pilot, ia mendengarkan siaran RRI di head set yang melingkar di kepalanya.
Manakala jarum pada radio compass ADF mengarah ke kiri, itu artinya posisi pesawat berada di Selatan kota. Semakin mendekati Semarang, jarum akan menunjuk sudut yang semakin besar, yang selanjutnya akan mengarah ke belakang ketika pesawat sudah melewati kota.