Setelah digodok cukup lama, maka rudal SS-N-14 Silex beralih wujud menjadi 85RU yang dwifungsi (dual purpose system). Yakni, sebagai senjata antikapal permukaan merangkap senjata anti kapal selam. Peran yang bakal dimainkan 85RU tergantung kebutuhan dengan merujuk situasi dan kondisi pertempuran sesaat sebelum ia diluncurkan.
Tampilan fisik 85RU cukup aneh. Pada bagian perut rudal SS-N-14 Silex yang panjang totalnya 7,2 m dan berbobot 2,5 ton itu menempel sepucuk torpedo antikapal selam berukuran kecil jenis E-53. Rudal SS-N-14 Silex sendiri memiliki hulu ledak jenis semi-armour piercing seberat 350 kg. Sementara torpedo E 53 dilengkapi perangkat pengarah homing) jenis aktif/pasif berhulu ledak seberat 150 kg dan dapat melaju hingga sejauh 15 mil laut atau 27 km.
Pada alutsista rudal-torpedo 85RU Rastrub ada dua sistem pemandu, yakni yang berbasis pada gelombang radio (untuk mode torpedo antikapal selam) dan pengarah terminal inframerah pasif (untuk mode rudal antikapal permukaan). Tatkala peran antikapal selam yang diaktifkan, maka 85RU akan beraksi layaknya torpedo biasa.
Dalam mode anti kapal selam, 85RU Rastrub terbang pada ketinggian 400 meter diatas wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian kapal selam lawan. Setelah itu dengan sinyal radio bersandi yang dipancarkan oleh kapal landasan gelarnya, sistem senjata dengan berat total empat ton ini diarahkan menuju posisi yang terdekat dengan sasaran bidik.