Untuk jadwal pengembangan, Bell Quad Tilt Rotor ini diikutkan dalam kompetisi program Joint Heavy Lift milik US Army. Selain itu juga mengeluarkan dana sendiri diluar APBN untuk pengembangan teknologi pendukung yang diperlukan.
Sebenarnya insinyur Bell tak perlu lagi bersusah payah dari awal untuk menciptakan QTR. Ini karena hampir sebagian besar onderdil yang bakal dipakai QTR sudah teraplikasi dengan apik pada Osprey. “Tinggal di perbesar”, walau kata tinggal tersebut prosesnya tentu tidak mudah.
Sebut saja diantaranya soal tipe mesin dan sistem pendukung. Bell akan menambahi dua mesin lagi, sehingga rentang sayap akan dibuat lebih lebar ketimbang Osprey. Solusi ini merupakan efek dari pembengkakan dimensi bodi.
Sementara itu, menyangkut avionik, mulai dari panel kokpit multi layar (glass cockpit), instrumen, hingga sistem peringatan, semua dibuat persis seperti yang dimiliki sang kakak.