Dari segi teknis, inti utama dari GBU-12 adalah dumb bomb MK82 yang memiliki bobot 227 kg, karena karena perannya sebagai smart bomb, pada ujung GBU-12 telah ditambahkan laser guidance kit untuk mendeteksi panduan laser yang mengarah pada sasaran. Laser guidance kit terhubung dengan computer control group pada bagian depan sistem bom serta airfoil group yang terdapat di bagian belakang.
Realitanya jika target sudah terkena sinar laser, maka sirip pemandu (canard fins) yang terletak pada bagian belakang akan merespon dan siap meluncurkan bom menuju ke sasaran. Sayap pada airfoil group akan terbuka dan menjaga keseimbangan aerodinamika bom saat bermanuver. Dengan adanya laser guidance kit dan airfoil group, bobot GBU-12 diperkirakan mencapai 277 kg dengan membawa hulu ledak seberat 87 kg.
Dengan adanya sayap yang mengembang di bagian belakang, membuat bom tidak langsung jatuh bebas, GBU-12 bisa dikendalikan menuju target yang berjarak 14,8 km dari titik pelepasan. Sedangkan tingkat akurasi dari GBU-12 mencapai 9 meter (Circular Error Probable).
Bom yang berhasil diluncurkan Sukhoi Su-30MKM Malaysia ini sangat tepat digunakan untuk menghantam target kecil dengan pelindung lapis baja, sekelas tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya. Walaupun bukan dari jenis rudal, harga per unit GBU-12 terbilang cukup mahal, per unitnya diperkirakan mencapai US$22 ribu, atau Rp292 juta.