Sebagai radar sekunder yang telah dimodifikasi, AWS-2 yang diproduksi tahun 1960 memiliki jarak jangkauan deteksi mencapai 280 km. Komponen radar ini tersusun dari antena, sistem pengirim (transmitter), sistem penerima (receiver) serta tampilan (display). Untuk tampilannya menggunakan milik radar Plessey MK-8.
Walaupun sudah menjalani retrofit serta upgrade, tapi umur tua yang membatasi kinerja radar yang terpasang di tepi Pantai Congot ini. Dinilai memiliki kemampuan yang strategis untuk memantau area di bagian selatan NKRI, Satrad 215 TNI AU pada akhirnya resmi menjalani modernisasi berupa instalasi radar jenis baru, yaitu radar Weibel produksi Denmark, yang telah didatangkan sejumlah 2 unit pada tahun 2014/2015 yang lalu.
Dari aspek kinerja serta daya jangkauan deteksi, radar Weibel TNI AU jelas lebih hebat. Radar ini mampu beroperasi di berbagai cuaca, mode operasinya mampu melacak secara real time suatu area dalam sudut 360 derajat. Jarak jangkauannya antara 550 hingga lebih dari 1000 Km dan jarak pengintaian mencapai 250 hingga 400 Km. Radar ini juga mengusung sistem Tx Synthetic Aperture untuk menampilkan gambar dari obyek, seperti lanskap pada tampilan 2D atau 3D, menampilkan resolusi spasial yang lebih baik dibandingkan radar konvensional. Radar Weibel juga didukung Rx Digital Multi Beam Phased array.