Berbekal senjata utamanya yaitu sepucuk SMB varian FN Herstal M2HB QCB kaliber 12,7 mm. Selain telah menggunakan RCWS buatan Oto Melara Hitrole G, bagian shield dari senjata ini telah dirancang cover streamline, seperti telah menyatu dengan badan kapal. Dengan sistem stabilitas, senjata ini mampu menembakkan 450 peluru per menit.
Sebagai kapal dengan tugas tertentu, SMC hanya dioperasikan oleh empat personel, yaitu commander, coxswain, navigator serta weapons operator. Menurut sejarahnya, desain SMC mulai muncul di tahun 2003. Varian pertama dioperasikan pada tahun 2009, memiliki panjang 22 meter, lebar 5,5 meter, serta berbobot 40 ton.
Varian pertama ini sudah menggunakan RCWS, tapi hanya bersenjatakan senapan mesin kaliber 7,62 mm. Lalu dilakukan peningkatan pada varian kedua, dengan panjang 25 meter, lebar 6 meter, dan berbobot 45 ton, pada varian terakhir ini bersenjatakan FN Herstal M2HB QCB.
Walaupun sudah beroperasi sejak tahun 2009, AL Singapura baru secara resmi menunjukkan SMC (varian pertama) kepada publik pada tahun 2015 di sebuah parade. Sekitar 3 unit kapal patroli siluman sudah diberikan kepada AL Singapura, masih tersisa 5 unit SMC yang dikabarkan akan selesai di tahun 2017 ini.
Untuk Indonesia, kapal serupa SMC memang belum memilikinya, tapi sepertinya agak mirip dengan KMC (Kapal Motor Cepat) Komando yang beroperasi di kalangan TNI AD di beberapa Kodam. KMC Komando produksi PT. Tesco Indomaritim juga memiliki SMB RCWS 12,7 mm, dan tentunya mampu melaju cepat dengan manuver gaya speed boat.