Selain menerapkan teknologi stealth, ST Marine juga mendesain lambung kapal layaknya pesawat tempur dengan bentuk v-shape, material lambung SMC terbuat dari material komposit dan aluminium hullform yang bisa menyerap sinyal radar, atau menggunakan desain low radar cross section (RCS). Lambung kapal juga dibuat begitu rendah, tinggi kapal dari permukaan air hanya 2 meter, sedangkan draught (bagian kapal yang ada di bawah permukaan air) hanya setinggi 1,2 meter.
Untuk tenaga pendorongnya menggunakan dua jenis mesin, yaitu 2 x MTU 16V200 M94 Engines dan 2 x Hamilton HM651 Waterjets. Jika digabungkan dua sistem mesin ini mampu memberikan tenaga mencapai 5.000 Hp. Maka sudah pasti SMC mampu meluncur diatas 30 knots.
Akan tetapi kapal ini juga memiliki kelemahan, desain yang digunakan ST Marine ini dikatakan tidak mampu untuk diajak meluncur diatas 50 knots, bahkan desain yang terbilang datar kurang cocok untuk digunakan manuver berkelok-kelok. SMC juga disebut-sebut mampu beroperasi sejauh 463 km dengan kecepatan 20 knots.
Bertugas sebagai kapal patroli, SMC juga menggunakan teknologi Long Range Acoustic Device yang digunakan untuk peringatan dini dari jarak ratusan meter. Selain itu, SMC juga dilengkapi berbagai sensor electro optical system, FLIR (Forward Looking Infrared), digital navigation system, dan satellite communication system.