Network Centric Warfare serta Battlefield Management System menjadi cirri khas pada NG AFV. Contohnya untuk mengontrol kanon RCWS, operator ranpur bisa melihat situasi sekitar (situational awareness) melalui kamera yang mampu memantau seluas 360 derajat. Tak hanya itu, pengemudi ranpur juga bisa memantau situasi di luar kendaraan melalui kamera (180 derajat).
Penggunaan kamera untuk pengemudi NGAFV Singapura ditempatkan di bagian depan (di atas mesin). Visualisasi dari kamera pengemudi serta komandan, berjalan secara realtime dan bisa dilihat oleh pos komando melalui jaringan secomm dan satelit.
Dari segi mesin penggerak, NGAFV Singapura menggunakn mesin diesel buatan Caterpillar. Tenaga mesin ini mencapai 700 hp, power weight ratio 24,5 hp/ton dan ranpur bisa meluncur dengan kecepatan maksimum 70 km per jam. Dengan perlindungan yang cukup kuat, ternyata berpengaruh pada bobot NGAFV Singapura, yaitu mencapai 29 ton.
Sedangkan bobot ranpur amfibi BMF-3F saja hanya 18 ton. Untuk segi ukuran, NG-AFV juga lebih besar dibandingkan Bionix II. Dimensi dari NG AFV mencapai 6,9 x 3,28 x 3,2 meter, sedangkan Bionix II hanya 5,9 x 2,7 x 2,6 meter.