Selain AFV/IFV, Singapura masih memiliki dalam varian Panser, yaitu AV81 Terrex 8×8, panser yang terbilang paling canggih di seluruh Asia Tenggara. Variannya pun sangat beragam, mulai dari varian dasar APC (Armoured Personnel Carrier), varian pembawa mortir 120 mm, varian recovery untuk membantu reparasi, varian medis, varian IFV (Infantry Fighting Vehicle), varian ATGM (Anti Tank Guided Missile), serta varian engineer untuk melakukan dukungan satuan zeni tempur.
Dari itu semua, varian IFV serta ATGM merupakan senjata utama wheeled fire support vehicle. Varian IFV memiliki kubah dengan sistem RCWS (Remote Control Weapon System) EOS R-600 yang menyandang kanon MK44 Bushmaster II berkaliber 30 mm.
Diprediksi bahwa kekuatan militernya di tahun 2019, aspek AFV/IFV Singapura akan tefokus pada Bionix II, AV81 Terrex serta Next Generation AFV. Lalu apa yang menjadi kelebihan NG-AFV? Dilihat dari rancangannya, terlihat kendaraan tempur ini menggunakan konsep kendaraan lapis baja yang terhubung dengan jaringan data terpadu (Network Centric Warfare), sehingga siap untuk pertempuran di masa depan.
Dari segi perlindungan, NG AFV ternyata memakai armor yang sama persis dengan yang dipakai pada MBT (Main Battle Tank) Leopard 2SG, yaitu merujuk pada standar STANAG 4569 level 4 dan bisa menangkal terjangan proyektil berkaliber 12,7 hingga 14,5 mm. Di bagian bawahnya juga digunakan perlindungan dari ledakan ranjau.
Dari segi persenjataan, pada varian kanon mengadaptasi Bushmaster II autocannon berkaliber 30 mm, ditambah senapan mesin coaxial 7,62 mm. Kanonnya hampir sama seperti pada Bionix II, lengkap beserta laser range finder dan thermal camera.