Menurut jenisnya, kini ada apa yang disebut UAV mikro yang potensial digunakan untuk tugas kepolisian, UAV mini untuk misi terpencil dan berbahaya, atau oleh nelayan untuk melacak kelompok ikan tuna, UAV taktis yang ketinggiai terbangnya bisa 15.000 kaki (dibandingkan UAV mini yang 1.000 kaki). Selain itu ada UAV HALE (High-Altitude, Long-Endurance], dengan ketinggian jelajah 45.000 sampai 65.000 kaki dan terbang terus-menerus selama 24 jam. GlobalHawk adalah salah satu contohnya.
Yang mungkin akan spektakuler adalah UCAV (Unmanned Combat Air Vehicle) seperti yang kini ada dalam prototipe X-47B. UCAV ini diran-cang untuk misi pengeboman jauh di wilayah musuh, bisa saja dilengkapi dengan rudal udara-ke-udara atau meriam untuk dogfight. Ke depan bukan hanya akan ada UCAV, tetapi juga UCAR (Unmanned Combat Armed Rotorcraft].
Saat ini US NAVY sedang mengembangkan Pesawat tempur tanpa awak UCLASS X-47B. Unmanned Carrier-Launched Airborne Surveillance and Strike (UCLASS) ini dimaksudkan sebagai wahana otonom yang bermarkas di kapal induk US NAVY. Pesawat tempur tanpa awak UCLASS ini diharapkan mampu melakukan pengintaian jarak jauh, serangan presisi jauh di dalam jantung pertahanan lawan, bahkan juga di gadang gadang sebagai wingman F-18E/F yang terbang dari kapal induk.
Wright Bersaudara seandai-nya bisa kembali ke dunia abad ke-21 mungkin akan banyak bertemu dengan berbagai wujud pesawat yang tidak saja aneh, tetapi tidak ada awaknya. Padahal mereka dulu berdua memberanikan diri menempuh risiko untuk menerbangkan The Flyer yang amat primitif untuk ukuran masa kini.