Taktik Dogfight Kanon Klasik di Era Jet tempur Modern – HobbyMiliter.com – Sesungguhnya dalam pertempuran udara ke udara, untuk sampai pada situasi melepaskan rudal dari peluncurnya tidak sesederhana seperti dalam permainan game komputer apalagi game pesawat tempur berbasis android. Peluru kendali harus betul-betul dibidikkan pada sasaran yang sudah terendus oleh sensor dari pesawat.
Selanjutnya motor roket rudal harus menyala dengan benar dan sesudahnya sensor penjejak harus membimbing rudal menuju sasaran. Namun tentunya seperti ciptaan manusia yang lain, rudal modern tidak selalu bisa bekerja dengan baik dan penerbang tempur harus menggunakan kanon pesawat dan melaksanakan pertarungan jarak tekat yang disebut dogfight.
Duel dengan kanon di udara memang menjadi tantangan yang berbeda bagi setiap penerbang tempur; itu lebih kompleks dari sekadar berlomba menjadi penembak rudal pertama. Sesungguhnya seorang penerbang tempur sekelas F-16 akan berusaha menjaga kecepatan pesawatnya dalam kecepatan sudut (corner velocity) antara 400-450 knot (700-800 km/jam). Dengan kecepatan itu pesawatnya akan memiliki turn rate tertinggi dengan tujuan bisa mengarahkan hidung pesawat dan senjatanya lebih dulu kepada pesawat lawannya.
Dalam pertempuran jarak dekat menggunakan kanon, sebaliknya kecepatan yang berlebih justru menyulitkan, karena pesawat yang berada pada posisi di depan akan berusaha membuat pesawat yang berada pada posisi relatif di belakang menjadi overshoot atau menyalip sehingga tidak bisa membidikkan kanon pada pesawat yang di depan. Teknik bertahan semacam ini akan menggunakan kecepatan pesawat dikurangi secara mendadak dengan menggunakan speed brake, mengurangi power mesin atau manuver berbelok dengan tajam agar kecepatan berkurang dengan drastis dan pesawat yang di belakang terlempar ke depan.