D. Gorae, Kapal Selam Balistik Milik Korea Utara
HobbyMiliter.com – Mengintip Armada Kapal Selam Korea Utara. Armada kapal selam terbaru milik KPN saat ini dibuat dan dioperasikan dengan tujuan dan jenis misi yang sedikit berbeda dari jenis – jenis kapal selam yang telah dibahas sebelumnya. Yang paling baru, Korea Utara sedang berusaha mengembangkan sebuah jenis kapal selam dengan kemampuan membawa rudal balistik. Proyek prestisius ini sedikit mengubah arah tujuan dan jenis misi yang harus diemban oleh kapal selam KPN. Dari yang tadinya hanya sebagai unit insersi (pengiriman) pasukan komando serta unit eksekutor terhadap kapal – kapal perang musuh, menjadi makin kompleks ke arah peran strategis dalam konflik. Darisinilah, lahir satu kelas kapal selam baru dalam tubuh KPN, yakni, Gorae alias Ikan Paus.
Sesuai dengan namanya, Gorae, yang diartikan sebagai Ikan Paus, kapal selam baru ini memiliki ukuran yang besar. Merupakan kapal selam terbesar yang pernah dimiliki Korea Utara, Gorae merupakan hasil penggabungan teknologi dan wawasan pembangunan kapal selam dari China dan Uni Sovyet. Gorae dirancang sebagai elemen pengangkut dan peluncur rudal balistik milik Korea Utara. Sebagian pengamat menyebut kapal selam kelas Gorae sebagai kapal selam kelas Sinpo.
Banyak yang meyakini bahwa sebenarnya, basis desain kapal selam kelas Gorae diambil dari kapal selam kelas Golf yang dibuat oleh Uni Sovyet. Korea Utara memperoleh badan kapal selam Golf dari Uni Sovyet dengan berpura – pura membuat perusahaan untuk melakukan proses scrapping terhadap kapal selam kelas Golf tersebut. Korea Utara mulai mengimpor beberapa unit badan kapal selam kelas Golf tersebut pada tahun 1990.
Adapun kapal selam kelas Golf maupun Gorae memiliki tabung peluncur rudal yang berada tepat dibelakang menara anjungan, menyatu dengan keseluruhan bagian coning tower dari kapal selam tersebut. Tabung – tabung tersebut dipercaya akan diisi dengan rudal balistik ‘Pukkuksong-1′ yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan dan uji prototype. Jika proyek rudal balistik yang dapat diluncurkan dari kapal selam tersebut sukses, sebuah armada kecil yang terdiri dari beberapa unit kapal selam kelas Gorae dapat menghadirkan efek deterrent maupun ancaman baru (meskipun dalam skala kecil) dimana Korut bisa saja melakukan serangan balasan atau retaliasi terhadap kekuatan negara lain yang mencoba untuk melakukan ‘pre-emptive’ strike terhadapnya.