Jelas sudah perbedaan kekuatan udara Indonesia dibandingkan Negara-negara tetangganya. Untuk menandingi itu semua, beberapa dokumen serta informasi menyebutkan kalau TNI AU sudah memiliki senjata yang menyaingi kehebatan Sparrow serta AMRAAM. Senjata yang dimaksud adalah rudal Vympel R-27 (berkode NATO AA-10 Alamo), yaitu rudal jenis medium-to-long-range air-to-air missile yang sudah dikembangkan semenjak era Uni Soviet di tahun 80 an. Rudal R-27 memiliki beberapa varian yang bisa dibawa oleh Sukhoi Su-27/30, seperti tipe R-27R (Alamo A), R-27T (Alamo B), R-27ER (Alamo C), R-27ET (Alamo D), R-27P (Alamo E), serta R-27EP (Alamo F). Karena masih rahasia, maka belum diketahui jumlah serta varian mana yang dipesan oleh Indonesia.
Menggunakan sistem penggerak solid fuel rocket motor, rudal R-27 memiliki kecepatan mencapau 2,5 hingga 4,5 mach, tergantung kondisi cuaca dan ketinggian. Rudal ini berbobot sekitar 253 kg, termasuk 39 kg untuk bobot hulu ledak. Cara kerja peledakan saat mengenai target menerapkan 2 jenis metode, yaitu radar proximity serta impact fuze. R-27 memiliki panjang sekitar 4,08 meter serta lebarnya 230 mm.